Rabu, 24 April 2024
Agung Pratnyawan : Kamis, 27 Juni 2019 | 14:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Sony, Microsoft, dan Nintendo boleh saja saling bersaing perang konsol game. Namun ketiganya kini kompak bahkan akur dalam satu hal.

Yaitu kompak dan akur dalam melakukan nego tarif bea masuk ke pemerintah Amerika Serikat (AS). Hal ini dampak dari perang dagang AS - China yang makin berlarut-larut.

Semenjak perang dagang AS - China makin memanas, banyak pihak yang akhirnya merasakan dampaknya. Termasuk tiga produsen konsol game ternama ini.

Sony, Microsoft, dan Nintendo memproduksi konsol game mereka di China. Ketiganya melobi agar pemerintah AS mengkaji ulang bea masuk konsol game.

Mengutip dari Kotaku.com, konsol game termasuk barang yang mendapatkan tarif bea masuk 25 persen jika diimpor dari China. Hal ini adalah dampak dari perang dagang AS - China.

Padahal 96 persen konsol game yang diimpor AS dibuat di China. Termasuk PlayStation 4 milik Sony, Xbox One milik Microsoft, dan Nintendo Switch.

Pada 17 Juni 2019 kemarin, ketiga perusahaan game ini kompak bersatu mengirimkan surat kepada pemerintah AS agar mengkaji ulang tarif 25 persen ini.

Tiga perusahaan konsol game. (HiTekno.com)

Jika tarif sebesar tersebut, tiga perusahaan ini khawatir kalau konsumen harus menangguh harga konsol game yang lebih mahal dibandingkan saat ini.

Perwakilan perusahaan tersebut juga mengatakan kalau tidak mudah memindahkan produksi konsol game dari China. Berbeda dengan smartphone yang beberapa sudah cabut ke luar China.

"Investasi rantai pasokan konsol game telah dikembangkan di China bertahun-tahun oleh perusahaan dan mitra kami," kata perwakilan perusahaan game tersebut seperti dimuat Kotaku.com.

Dengan tarif yang baru ini, disebut-sebut akan berdampak pada jaringan produksi konsol game di China. Dan makin ditakutkan kalau membengkaknya biaya harus ditanggung konsumen.

Ilustrasi main game di PlayStation 4. (Unsplash/ Ion ipilov)

"Ini dapat menyebabkan gangguan rantai pasokan yang signifikan untuk mengalihkan sumber sepenuhnya ke AS atau negara ketiga, dan itu akan meningkatkan biaya - bahkan di luar biaya tarif yang diusulkan - untuk produk yang sudah diproduksi dalam margin yang ketat," lanjutnya.

Di pihak pemerintah AS sendiri masih jelas belum tahu kapan memeberlakukan tarif baru. Namun rencana ini sudah mencuat sejalan memanasnya perang dagang AS - China.

Kejelasan tarif bea masuk konsol game ini diduga akan lebih jelas setelah KTT G20 yang berlangsung di Osaka, Jepang nanti.

Kita tunggu saja kelanjutan perang dagang AS - China ini akan berdampak sampai mana. Apakah harga konsol game di AS nanti akan berdampak pada negara lain juga?

BACA SELANJUTNYA

Bikin Industri China Tak Tunduk Walau Panen Sanksi, Apa Itu RISC-V?