Sabtu, 20 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Kamis, 05 September 2019 | 10:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - IeSPA (Indonesia E-Sports Association) sangat berperan dalam menjadi wadah atlit esports berbakat dari Indonesia. Tak hanya dalam lingkup nasional, dalam lingkup provinsi, IeSPA Yogyakarta juga ikut berkontribusi dalam memantau perkembangan esports lokal.

Pada 3 September 2019, IeSPA pusat sendiri sudah mengumumkan daftar atlit esports yang akan bertarung di SEA Games 2019.

Setidaknya ada enam nomor Esports yang akan dipertandingkan dalam ajang olahraga SEA Games 2019 antara lain, Hearthstone, Tekken, Dota 2 , StarCraft II, Mobile Legends: Bang Bang, dan Arena of Valor.

Ketua IeSPA Yogyakarta, Simson Nababan, menjelaskan bahwa IeSPA akan menjadi wadah bagi para gamer profesional sehingga nantinya Indonesia menghasilkan atlet eSport yang berhasil juara dan disegani dunia.

Simson juga menjelaskan bahwa organisasi ini akan menjadi jembatan ke pemerintah Indonesia untuk mencari bibit-bibit unggul yang nantinya bisa menjadi atlet eSport yang membanggakan.

Simson saat melakukan edukasi dan pengenalan IeSPA saat acara YES Sharing di Atrium Hartono Mall pada Mei 2019. (HiTekno.com/ Rezza Rachmanta)

Dalam penjelasannya, tim scouting yang masih dalam tahap penyusunan akan memantau beberapa gamer yang biasanya memainkan game populer dan game konvensional.

Game populer sendiri bisa dibilang seperti Mobile Legends, AoV, Dota 2, PUBG, dan game yang saat ini hype. Sementara game konvensional sendiri biasanya game turunan dari olahraga yang biasanya ada di dunia nyata seperti PES, FIFA atau NBA 2K.

Dalam pemantauannya, mereka biasa bekerja sama dengan EO lokal dalam mengadakan kompetisi atau bisa dibilang sebagai patner untuk memberikan aspek legalitas.

Simson, ketua IeSPA Yogyakarta. (HiTekno.com/ Rezza Rachmanta)

Simson menjelaskan bahwa IeSPA ini berada di bawah FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) sebagai pembina dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebagai pelindung.

Ia juga menerangkan bahwa IeSPA Yogyakarta adalah organisasi non-profit sehingga atlit yang mereka pantau memang tidak digaji hanya saja namanya direkomendasikan agar terpantau sampai pusat.

Terkait dengan perkembangan esports di Yogyakarta, Simson menjelaskan bahwa hype-nya sebenarnya "turun" dalam 3 tahun terakhir.

Salah satu kompetisi dan sharing acara bertema eSport yang diedukasi oleh IeSPA Yogyakarta. (HiTekno.com/ Rezza Rachmanta)

"Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, antusiasmenya sebenarnya turun. Turun di sini dalam artian bahwa banyak gamer yang semakin serius dalam mengikuti kompetisi profesional. Nah gamer yang biasanya ikut kompetisi buat have fun saja justru berkurang karena banyak yang sudah mundur ketika tahu bahwa lawannya adalah tim profesional," kata Simson saat ditemui tim HiTekno.com.

Ia juga mengatakan bahwa di beberapa kompetisi lokal, IeSPA Yogyakarta akan tetap memantau dan mendukung aspek legalitas hingga nantinya muncul bibit berbakat yang bisa menjadi atlit esports berkualitas.

BACA SELANJUTNYA

Regenerasi Pro Player, ONIC Camp Vol. 2 Siap Digelar