Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Game sepak bola FIFA lagi-lagi mendapat sorotan, tidak lain karena sistem microtransaction yang digunakannya.
Dilaporkan media Prancis L'Equipe, microtransaction pada game FIFA dianggap terlalu mirip dengan judi. Karena itu, game sepak bola ini harus berurusan dengan hukum.
Dikutip dari Kotaku, dua pengacara dari Paris telah melayangkan tuntutan hukum pada game sepak bola garapan EA Sports ini.
Keduanya mengajukan tuntutan ini atas nama pemain yang mengklaim satu-satunya cara untuk menang dalam mode Ultimate Team harus mengeluarkan uang untuk membeli loot box yang berisi random.
Baca Juga
-
Pamer Gameplay, Captain Tsubasa: Rise of New Champions Nampak Menjanjikan
-
Ungkap Trailer Baru, Captain Tsubasa: Rise of New Champions Siap Rilis 2020
-
Indonesia Gaming League Season 2 Pertandingkan FIFA dan PES
-
Ludahi Logo EA, Pemain FIFA Profesional Ini Kena Ban Permanen
-
Baru Rilis, FIFA 20 Langsung Tembus 10 Juta Pemain
Dalam game sepak bola FIFA ini, disebutkan untuk mendapatkan para pemain bagus harus melalui pembelian loot box yang berisi ramdom.
Menurut Victor Zagury, salah satu pengacara tersebut menyebutkan kalau bentuk Loot Box di Belgia termasuk sebagai judi.
"Dalam game ini, semua pemain menginginkan tim impian sebagus mungkin. Klien saya telah menghabiskan 600 euro (sekitar Rp 9 juta) dalam lima bulan tanpa mendapatkan pemain bagus," kata Victor Zagury.
Pengacara tersebut menyebutkan kalau developer game FIFA telah membuat sistem yang adiktif. Sehingga pemain terus-terusan memainkan game sepak bola ini.
"Kami percaya bahwa mekanisme judi telah diintegrasikan ke dalam game ini. Hal ini seperti sebuah kasino yang masuk ke dalam rumah mereka," lanjutnya.
Belakangan memang sistem microtransaction yang banyak dipakai oleh EA sedang menjadi sorotan. Terutama sistem loot box yang dianggap mengecewakan.
Sebelum game sepak bola FIFA, kasus microtransaction ini juga terjadi pada Star Wars Battlefront 2. Hingga EA hampir kebihalan lisensi Star Wars dari Disney.
Pihak EA sendiri memang mulai memperbaiki model bisnis yang mereka gunakan. Termasuk dalam game Star Wars Jedi: Fallen Order yang tidak memakai microtransaction.
Namun belum semua game, seperti game FIFA 2020 masih memakai sistem microtransaction dengan loot box. Akankah tuntutan hukum ini merubah EA?
Terkini
- Pra-registrasi Global Zenless Zone Zero Terbuka untuk PS5, PC, iOS, dan Android
- Event Waktu Terbatas Ulang Tahun Artem Tears of Themis Agelong Affection Siap Hadir
- Update Genshin Impact Versi 4.6, Kenalkan Arlecchino dan Kerajaan yang Tenggelam pada 24 April 2024
- Acara Khusus Fan Art Genshin Impact HoYoFair 2024 Hadir pada 13 April 2024
- Genshin Impact Hadirkan Musim Terbaru Astra Carnival: The Prince Cup di 2024!
- Jangan sampai Ketinggalan, Event Tears of Themis Rainy Pickup Hadir untuk Waktu Terbatas
- Meriahkan 4 Kota, Genshin Impact Gelar Rangkaian Acara di Indonesia
- Sukses di Xbox Series X/S dan PC, Hi-Fi RUSH Kini Hadir ke PS5
- Honkai Star Rail Versi 2.1 Siap Dirilis pada 27 Maret 2024
- HoYoverse Buka Pedaftaran Tes Amplifikasi Zenless Zone Zero
Berita Terkait
-
Link Nonton Indonesia vs Argentina Beserta Panduannya
-
Link Streaming Indonesia vs Argentina, Lengkap Panduan Cara Menontonnya
-
Lagunya Dipakai FIFA, Aldi Taher Minta Diajak Kolab
-
Lagu Aldi Taher Dipakai Akun Resmi FIFA, Netizen Indonesia: Akhirnya Go Internasional
-
EA Sports Tidak Lagi Bermitra dengan FIFA, Siap Rilis EA Sports FC
-
Viral FIFA Sebut Indonesia Ora Sepele
-
Windah Basudara Jual Akun Game untuk Bantu Anak-anak Papua, Donasi Tembus Ratusan Juta
-
Windah Basudara Lelang Akun FIFA Mobile untuk Charity, Terjual Puluhan Juta ke YouTuber Ini
-
Bagaimana Cara Meningkatkan Chemistry di FIFA Mobile 2023? Begini Penjelasannya
-
Perbandingan FIFA Mobile dan eFootball, Ini 5 Keunggulan dan Kelemahan Masing-Masing