Selasa, 19 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Senin, 03 Agustus 2020 | 08:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Player game online pasti merasa sedih ketika gagal melaksanakan misi dalam permainan. Namun umumnya gamer akan terpicu untuk mencari cara menyelesaikannya.

Namun berbeda dengan remaja 18 tahun asal Pakistan, Saad ini. Ia memutuskan menghabisi nyawanya sendiri karena gagal dalam misi di game online.

Gamer muda ini ditemukan gantung diri di rumahnya di Pakistan, awal Agustus 2020.

Menyadur kantor berita Anadolu, Minggu (2/8/2020), saudaranya--nama tidak disebutkan--menyebut remaja itu bunuh diri setelah gagal menyelesaikan misi di sebuah game online.

"Saya tidak berani memberi tahu orang-orang mengapa saudara saya bunuh diri," katanya dikutip dari kantor berita Anadolu, Minggu (2/8/2020).

"Keluarga kami dan bahkan teman-temannya kaget karena hal itu. Kami tidak pernah menyangka langkah ekstrim itu bisa diambil seorang anak laki-laki yang brilian seperti dia."

Penyelidik sedang berusaha membuka sandi akun media sosial dan email remaja tersebut dalam upaya menemukan penyebab tindakan bunuh diri tersebut.

Ilustrasi main game online. (unsplash/ Florian Olivo)

Menurut saudaranya, jenis game yang mempertontonkan kekerasan harus segera dilarang demi menjaga keselamatan remaja-remaja lain.

"Jenis-jenis permainan kekerasan ini harus dilarang selamanya untuk menyelamatkan nyawa anak-anak kita," kata dia.

"Mereka hanya memicu kekerasan di kalangan anak muda kita."

Kejadian serupa juga terjadi beberapa hari di Pakistan. Tiga remaja dilaporkan mati bunuh diri dengan alasan serupa, game online.

Kondisi itu membuat Otoritas Telekomunikasi Pakistan (PTA) kelimpungan. Mereka berencana untuk memblokir konten game online dan beberapa aplikasi, kendati wacana itu menimbulkan pro kontra.

Beberapa aktivis menganggap pemblokiran konten game online, aplikasi, dan hal-hal serupa termasuk dalam pembatasan kebebasan berekspresi.

"Otoritas tidak berpihak pada pemblokiran platform-platform ini tetapi kami mematuhi hukum untuk mengambil tindakan terhadap konten, yang melanggar pedoman komunitas," kata juru bicara PTA Khurram Mehran.

Itulah akhir kisah Saad, gamer remaja asal Pakistan yang memutuskan gantung diri setelah gagal melaksanakan misi di game online.  (Suara.com/ Arief Apriadi).

Catatan Redaksi:
Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

BACA SELANJUTNYA

Angie Marcheria Ketagihan Main Mobile Legends, Lose Streak Tetep Gaspol!