Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Cloud gaming makin ramai bermunculan, bahkan dari raksasa internet seperti Google juga punya. Namun sebelum terjun untuk memakainya, kenali dulu kekurangan cloud gaming ini.
Platform cloud gaming sendiri punya banyak kelebihannya. Terlebih untuk para gamer yang meninginkan main game lancar, mau di mana saja, dan dengan perangkat seadanya.
Tim HiTekno.com sudah merangkum kelebihan cloud gaming melalui artikel INI.
Meski punya kelebihan, perlu diketahui kalau ada juga kekurangan cloud gaming ini. Beberapa yang harus kamu perhatikan sebelum memilih mana yang menjadi platform untuk bermain game.
Baca Juga
Secara singkat, cara kerja platform ini adalah memindahkan komputasi atau pemoresan dari perangkat lokal kamu ke server. Hasilnya berupa tampilan yang dikirimkan secara streaming.
Jika biasanya game dimainkan di smartphone, konsol game, atau PC gaming, pada layanan ini dikerjakan di server cloud. Perangkat kamu yang bertugas sebagai penampil saja.
Terlihat memudahkan, namun berikut ini ada tiga kekurangan cloud gaming yang harus kamu perhatikan.
1. Wajib Online
Karena game dijalankan di server, maka butuh koneksi internet terus menerus selama bermain. Cloud gaming tidak akan bisa dijalankan dalam mode offline dibandingkan konsol game maupun PC.
Konsol game dan PC memiliki banyak game-game yang bisa dimainkan sendiri dalam kondisi offline. Hanya memerlukan internet untuk login, download game, dan bermain game online.
2. Internet kencang masih kurang
Selain wajib selalu online, dituntut pula kehandalan dari koneksi internet. Kecepatan juga bukan satu-satunya faktor penting, namun juga latensi dari jaringan.
Latensi koneksi dari server ke perangkat juga sangat penting agar nyaman untuk main game. Karena latensi lamban juga berdampak pada delai tampilan yang membuat tidak nyaman.
Buat kamu yang memakai internet kuota atau FUP, cloud gaming memakan banyak kuota terlebih untuk memainkan dalam resolusi dan framerate tinggi.
3. Masih sedikit game yang tersedia
Sebagai platform gaming, library game tentunya jadi faktor penting. Hal ini yang saat ini masih kurang dimiliki cloud gaming. Secara jumlah masih jauh kalah dibanding PlayStation, Xbox, Nintendo, dan PC gaming.
Meski secara bertahap pengembang game menghadirkan karyanya ke cloud, namun pertumbuhannya belum mendandingi platform konvensional. Banyaknya game masih jadi batasan bagi cloud gaming.
Itulah tiga kekurangan cloud gaming dibandingkan platform konvensional yang harus kamu perhatikan sebelum mulai menggunakannya. Untuk kelebihannya, kamu bisa baca DI SINI.
Terkini
- Meriahkan 4 Kota, Genshin Impact Gelar Rangkaian Acara di Indonesia
- Sukses di Xbox Series X/S dan PC, Hi-Fi RUSH Kini Hadir ke PS5
- Honkai Star Rail Versi 2.1 Siap Dirilis pada 27 Maret 2024
- HoYoverse Buka Pedaftaran Tes Amplifikasi Zenless Zone Zero
- Kolaborasi Genshin Impact dan Discovery Channel, Hadirkan Dokumenter Pendek dan Serangkaian Acara
- Meriahkan Ramadan 2024, Garena CODM Indonesia Gelar Mudik Gratis
- Update Genshin Impact Versi 4.5 Siap Rilis pada Tanggal 13 Maret 2024
- Honkai Impact 3 Bagian 2 Siap Rilis pada 29 Februari 2024
- Early Access Nightingale Sudah Dibuka, Tersedia di Steam dan Epic Games Store
- Trailer Terbaru Nightingale Jelang Early Access, Ungkap Banyak Hal
Berita Terkait
-
Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural
-
Early Access Nightingale Sudah Dibuka, Tersedia di Steam dan Epic Games Store
-
Trailer Terbaru Nightingale Jelang Early Access, Ungkap Banyak Hal
-
4 Fitur Samsung Galaxy A25 5G untuk Menunjang Mabar Lebih Seru
-
HoYovers Siap Hadirkan Event Waktu Terbatas Tears of Themis Gourmet Gastronomy
-
Ramaikan Tahun Baru Imlek, Hadir Penawaran Ekslusif PC Game Pass dari Xbox
-
Agate Rilis BFF Signals di ZEPETO, Perkaya Pengalaman Dunia Virtual
-
Exoborne Resmi Diumumkan, Game Tactical Open World Extraction Shooter dari Sharkmob
-
Den of Wolves, Game Co-Op Heist Baru Karya Kreator Payday 1 dan 2
-
Ekspansi Bespin Global di Indonesia, Bidik Pasar Cloud dan Generatif AI