Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Konami telah mengganti nama Pro Evolution Soccer atau PES menjadi eFootball beberapa waktu lalu. Electronic Arts (EA) diprediksi mengikuti langkah yang sama setelah petinggi perusahaan mengumumkan "pertimbangan penggantian nama".
Isu mengenai game FIFA yang diubah namanya berhembus semakin kencang setelah EA mendaftarkan identitas merek baru di lembaga resmi.
Perusahaan diketahui telah mendaftarkan "EA Sports FC" ke Kantor Kekayaan Intelektual Inggris dan Kantor Kekayaan Intelektual Uni Eropa.
EA masih belum memberikan tanggapan terkait merek anyar yang terdaftar di lembaga resmi. Cam Weber, General Manager EA Sports, menjelaskan pada Kamis (07/10/2021) bahwa mereka siap menjajaki gagasan untuk meninjau kembali hak penamaan dengan FIFA.
Baca Juga
"Saat melihat ke depan, kami juga mengeksplorasi ide untuk mengganti nama game sepak bola EA Sports. Ini berarti kami sedang meninjau perjanjian hak penamaan dengan FIFA, yang terpisah dari semua kemitraan dan lisensi resmi kami yang lain di seluruh dunia sepak bola," kata Cam Weber.
Pernyataan dari petinggi EA Sports lantas memberikan tanda tanya besar mengingat perwakilan perusahaan tak menyebutkan secara rinci mengenai penyebabnya. Namun laporan dari New York Times kemungkinan dapat mengungkap alasan di balik pertimbangan pengubahan nama game FIFA.
Menurut New York Times, alasan dari EA dapat diprediksi yaitu "uang". EA yang merilis edisi game FIFA terbaru setiap tahun telah melampaui penjualan lebih dari 20 miliar dolar AS (Rp 281 triliun) selama dua dekade terakhir.
Namun FIFA juga telah menguangkan melalui perjanjian komersial paling berharga dengan nilai sekitar 150 juta dolar AS (Rp 2,1 triliun) per tahun.
"Setidaknya dua tahun pembicaraan terkait perbaruan kontrak yang memungkinkan Electronic Arts, melalui divisi EA Sports, untuk menggunakan nama organisasi telah menemui jalan buntu, menurut beberapa orang yang dekat dengan proses negosiasi," tulis New York Times dalam laporannya.
FIFA mencari keuntungan lebih dari dua kali lipat dari apa yang diterima dari EA Sports saat ini, klaim sumber tersebut. Bahkan angkanya dapat melebihi 1 miliar dolar AS (Rp 14,1 triliun) untuk setiap siklus Piala Dunia (empat tahun sekali).
Baik FIFA maupun EA Sports masih belum berkomentar terbuka mengenai isu tersebut. Mengingat sudah terdapat pernyataan mengenai pertimbangan pengubahan nama serta merek yang terdaftar di lembaga resmi, EA kemungkinan dapat meniru langkah Konami pada game penerus FIFA mendatang.
Terkini
- Meriahkan 4 Kota, Genshin Impact Gelar Rangkaian Acara di Indonesia
- Sukses di Xbox Series X/S dan PC, Hi-Fi RUSH Kini Hadir ke PS5
- Honkai Star Rail Versi 2.1 Siap Dirilis pada 27 Maret 2024
- HoYoverse Buka Pedaftaran Tes Amplifikasi Zenless Zone Zero
- Kolaborasi Genshin Impact dan Discovery Channel, Hadirkan Dokumenter Pendek dan Serangkaian Acara
- Meriahkan Ramadan 2024, Garena CODM Indonesia Gelar Mudik Gratis
- Update Genshin Impact Versi 4.5 Siap Rilis pada Tanggal 13 Maret 2024
- Honkai Impact 3 Bagian 2 Siap Rilis pada 29 Februari 2024
- Early Access Nightingale Sudah Dibuka, Tersedia di Steam dan Epic Games Store
- Trailer Terbaru Nightingale Jelang Early Access, Ungkap Banyak Hal
Berita Terkait
-
Early Access Nightingale Sudah Dibuka, Tersedia di Steam dan Epic Games Store
-
Trailer Terbaru Nightingale Jelang Early Access, Ungkap Banyak Hal
-
4 Fitur Samsung Galaxy A25 5G untuk Menunjang Mabar Lebih Seru
-
HoYovers Siap Hadirkan Event Waktu Terbatas Tears of Themis Gourmet Gastronomy
-
Ramaikan Tahun Baru Imlek, Hadir Penawaran Ekslusif PC Game Pass dari Xbox
-
Agate Rilis BFF Signals di ZEPETO, Perkaya Pengalaman Dunia Virtual
-
Exoborne Resmi Diumumkan, Game Tactical Open World Extraction Shooter dari Sharkmob
-
Den of Wolves, Game Co-Op Heist Baru Karya Kreator Payday 1 dan 2
-
Seagate Game Drive PS5 NVMe SSD Resmi Rilis, Berapa Harganya
-
MMORPG Tarisland Luncurkan Closed Beta Kedua, Langsung Cobain