Rabu, 27 Maret 2024
Rezza Dwi Rachmanta : Sabtu, 16 Oktober 2021 | 18:59 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Konami telah mengganti nama Pro Evolution Soccer atau PES menjadi eFootball beberapa waktu lalu. Electronic Arts (EA) diprediksi mengikuti langkah yang sama setelah petinggi perusahaan mengumumkan "pertimbangan penggantian nama".

Isu mengenai game FIFA yang diubah namanya berhembus semakin kencang setelah EA mendaftarkan identitas merek baru di lembaga resmi.

Perusahaan diketahui telah mendaftarkan "EA Sports FC" ke Kantor Kekayaan Intelektual Inggris dan Kantor Kekayaan Intelektual Uni Eropa.

EA masih belum memberikan tanggapan terkait merek anyar yang terdaftar di lembaga resmi. Cam Weber, General Manager EA Sports, menjelaskan pada Kamis (07/10/2021) bahwa mereka siap menjajaki gagasan untuk meninjau kembali hak penamaan dengan FIFA.

"Saat melihat ke depan, kami juga mengeksplorasi ide untuk mengganti nama game sepak bola EA Sports. Ini berarti kami sedang meninjau perjanjian hak penamaan dengan FIFA, yang terpisah dari semua kemitraan dan lisensi resmi kami yang lain di seluruh dunia sepak bola," kata Cam Weber.

FIFA 22. (EA Sports)

Pernyataan dari petinggi EA Sports lantas memberikan tanda tanya besar mengingat perwakilan perusahaan tak menyebutkan secara rinci mengenai penyebabnya. Namun laporan dari New York Times kemungkinan dapat mengungkap alasan di balik pertimbangan pengubahan nama game FIFA.

Menurut New York Times, alasan dari EA dapat diprediksi yaitu "uang". EA yang merilis edisi game FIFA terbaru setiap tahun telah melampaui penjualan lebih dari 20 miliar dolar AS (Rp 281 triliun) selama dua dekade terakhir.

Namun FIFA juga telah menguangkan melalui perjanjian komersial paling berharga dengan nilai sekitar 150 juta dolar AS (Rp 2,1 triliun) per tahun.

Kylian Mbappe jadi cover FIFA 22. (EA Sports)

"Setidaknya dua tahun pembicaraan terkait perbaruan kontrak yang memungkinkan Electronic Arts, melalui divisi EA Sports, untuk menggunakan nama organisasi telah menemui jalan buntu, menurut beberapa orang yang dekat dengan proses negosiasi," tulis New York Times dalam laporannya.

FIFA mencari keuntungan lebih dari dua kali lipat dari apa yang diterima dari EA Sports saat ini, klaim sumber tersebut. Bahkan angkanya dapat melebihi 1 miliar dolar AS (Rp 14,1 triliun) untuk setiap siklus Piala Dunia (empat tahun sekali).

Baik FIFA maupun EA Sports masih belum berkomentar terbuka mengenai isu tersebut. Mengingat sudah terdapat pernyataan mengenai pertimbangan pengubahan nama serta merek yang terdaftar di lembaga resmi, EA kemungkinan dapat meniru langkah Konami pada game penerus FIFA mendatang.

BACA SELANJUTNYA

Seagate Game Drive PS5 NVMe SSD Resmi Rilis, Berapa Harganya