Jum'at, 26 April 2024
Agung Pratnyawan : Senin, 26 September 2022 | 06:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Rockstar Games bersama Take-Two Interactive nampak marah dengan kebocoran video gameplay Grand Theft Auto VI atau GTA VI milik mereka. Bahkan menggandeng pihak kepolisian untuk menindaklanjutinya.

Pengembang game bersama induk perusahaannya memburu sosok hacker yang berada di balik kasus bocornya video gameplay GTA VI belum lama ini.

Diwartakan Suara.com, paling baru kepolisian Inggris berhasil menangkap seorang hacker yang membocorkan gameplay GTA 6 milik Rockstar Games tersebut.

Diketahui remaja 17 tahun itu ditangkap di Oxfordshire, Inggris, yang juga tempat tinggal salah satu pemimpin kelompok hacker Lapsus$.

Menurut laporan jurnalis bernama Matthew Keys, penangkapan hacker remaja itu merupakan hasil penyelidikan yang melibatkan Kepolisian Kota London, Unit Kejahatan Siber Nasional Inggris, hingga FBI.

Franchise game ternama Rockstar. (Rockstar Games)

Keys mengatakan kalau polisi hingga FBI akan mengungkapkan informasi lebih lanjut mengenai penangkapan peretas GTA 6 ini, seperti dilaporkan Engadget, Minggu (25/9/2022).

Kebocoran GTA VI dianggap sebagai salah satu insiden terbesar dalam sejarah video game. Akhir pekan lalu, peretas membagikan sekumpulan cuplikan video gameplay GTA 6 yang sebenarnya sudah ditunggu penggemarnya.

Pasalnya, Rockstar selaku pengembang game kerap kali menutup rapat-rapat informasi game GTA VI terbaru itu. Tapi mereka mengkonfirmasi kalau kebocoran game play game Rockstar Games itu memang terjadi.

Namun Rockstar memastikan kalau kebocoran GTA VI tidak akan mempengaruhi pengembangan game. Mereka pun bakal segera memperkenalkannya ke publik apabila game tersebut memang sudah siap.

Itulah laporan terkini dari penangkapan hacker remaja 17 tahun yang dituduh sebagai pihak di balik kebocoran gameplay GTA VI belum lama ini. (Suara.com/ Dicky Prastya)

BACA SELANJUTNYA

Gegara Hacker dan Scam, Investor Kripto Kehilangan Rp 1,5 Triliun pada April 2023