5 Perbedaan Sigma Battle Royale vs Free Fire, Dua Game yang Sedang Panas

Hitekno.com - Perbedaan Sigma Battle Royale vs Free Fire sebenarnya cukup terlihat, dua game mobile yang sedang ramai jadi perbincangan. Terlebih usai hilangnya Sigma Battle Royale dari Google Play Store belum lama ini.

Kehadiran Sigma Battle Royale menjadi topik perbincangan hangat di kalangan gamer, terutama komunitas Free Fire. Karena game battle royale tersebut dianggap agak mirip dengan Free Fire.

Bahkan game mobile yang dikembangkan oleh developer asal India tersebut sampai disebut sebagai menjiplak Free Fire. Hingga berujung hilang dari Google Play Store.

Namun kini diketahui ada sejumlah perbedaan Sigma Battle Royale vs Free Fire yang cukup signifikan di antara dua game battle royale tersebut.

Sigma Battle Royale banyak diunduh oleh para pemain, khususnya di India, setelah game dengan genre battle royale seperti PUBG dan Free Fire dilarang beredar di negara tersebut.

Setelahnya game mobile tersebut malai ramai mencuri atensi gamer lain karena dianggap mirip dengan Free Fire, kemudian mendadak tidak ditemukan di Google Play Store.

Padahal saat awal diluncurkan, game battle royale ini sampai mencapai 500 ribu download hanya dalam 48 jam sama. 

Terlepas dari kesamaannya dengan game mobile rilisa Garena, berikut ini perbedaan Sigma Battle Royale vs Free Fire yang harus diketahui pengguna:

1. Tanggal rilis

Kedua game tersebut tentu memiliki tanggal rilis yang berbeda. Free Fire dirilis terlebih dahulu pada 30 September 2017 sebagai versi beta. Sementara itu, Sigma Battle Royale baru dirilis pada 21 November 2022 sebagai "akses awal".

Game Free Fire sudah lebih dulu malang melintang di pasar game mobile dan menjadi salah satu yang mempopulerkan genre battle royale di mobile.

2. Pengembang

Baik Sigma Battle Royale dan Free Fire dikembangkan oleh dua pengembang yang berbeda. Free Fire dikembangkan oleh 111 Dots Studio dan dirilis oleh Garena.

Sedangkan Sigma Battle Royale dikembangkan oleh Studio Arm Private Limited. Nama perusahaan yang tidak banyak diketahui umum.

3. Ukuran download

Game mobile dengan genre battle royale umumnya memiliki ukuran unduh yang besar. Secara total, Free Fire memiliki ukuran unduh 372MB. Sementara itu, Sigma Battle Royale sekitar 380MB.

Namun ingat, itu baru ukuran download dari Google Play Store, selanjutnya akan ada download konten baru yang ditambahkan secara berkala oleh publisher.

4. Mode permainan

Setiap game battle royale memiliki mode permainan yang bisa dimainkan oleh pemain dalam game. Begitu juga antara Sigma Battle Royale vs Free Fire ini.

Free Fire saat ini memiliki setidaknya lima mode permainan, yaitu mode solo, mode duo, mode squad, mode mad dog, dan mode death race.

Sementara itu, Sigma Battle Royale diketahui memiliki dua mode permainan, yaitu mode battle royale klasik dengan 50 pemain dan mode deathmatch pertarungan 4v4.

5. Grafis

Meski terlihat mirip, grafis yang ditawarkan oleh kedua game battle royale ini sangat berbeda jauh.

Free Fire menawarkan grafis yang lebih realistis daripada Sigma Battle Royale dan lebih "halus". Sementara Sigma Battle Royale memiliki grafis seperti animasi 3D dengan tone warna yang lebih cerah.

Sigma Battle Royale Hilang dari Google Play Store

Saat ini, Sigma Battle Royale sudah dihapus di Google Play Store. Rumor mengatakan bahwa manajemen Free Fire komplain karena game tersebut terlihat mirip dengan FF. Tetapi, rupanya Sigma Battle Royale dihapus oleh Google Play Store.

Menurut Free Fire Mania, Studio Arm diduga tidak mematuhi Kebijakan Program Pengembang Google.

Meski sekarang game tersebut sudah hilang dari Google Play Store, banyak pemain yang masih mencari alternatif link download Sigma Battle Royale.

Karena beredar APK dari game mobile tersebut untuk para pengguna HP Android.

Setelah mengetahui perbedaan Sigma Battle Royale dan Free Fire, kini pemain bisa menilai sendiri bagaimana kedua game battle royale tersebut.

Itulah lima perbedaan Sigma Battle Royale vs Free Fire, sama-sama game mobile dengan genre battle royale namun yang satu tiba-tiba lenyap. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami)