Jum'at, 29 Maret 2024
Cesar Uji Tawakal : Selasa, 06 Desember 2022 | 15:21 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Hasil penelitian baru yang dilakukan oleh tim dari University of California berpotensi mengungkap metode terapi baru untuk mengatasi gangguan mental dan neurologis.

Dilansir dari Sputnik News, memori kerja yang efektif, perhatian, pengambilan keputusan berpengaruh pada fungsi yang membutuhkan "penilaian waktu yang akurat dan tepat".

Dan rupanya fungsi otak yang satu ini sangat bergantung pada proyeksi sel kecil seperti antena di otak yang dikenal sebagai silia, sebuah penelitian baru mengungkapkan.

Tim peneliti di University of California, Irvine, menemukan bahwa pengangkatan silia dari wilayah striatum otak akan menimbulkan gangguan persepsi dan penilaian waktu.

Kekurangan terakhir ini biasanya dikaitkan dengan kondisi mental dan neurologis seperti skizofrenia, penyakit Parkinson dan Huntington, gangguan spektrum autisme, dan sindrom Tourette.

Ilustrasi otak manusia. (Pixabay/ VSRao)

Untuk penelitian mereka, yang hasilnya diterbitkan dalam Molecular Neurobiology, tim menggunakan teknologi manipulasi gen bersyarat untuk menghilangkan silia dari striatum otak pada tikus.

Saat dilakukan ujo coba, ketika hewan pengerat tersebut dikirim untuk menavigasi serangkaian labirin dalam rangka untuk mengenali objek dan lokasi, ditemukan bahwa kemampuan mereka untuk memahami tugas motorik baru terganggu.

Mereka juga menunjukkan keterlambatan dalam pengambilan keputusan dan menunjukkan hilangnya kemampuan untuk dengan cepat mengubah perilaku sebagai respons terhadap lingkungan yang berubah.

"Ketika kapasitas itu terganggu, itu berarti kehilangan kemampuan untuk dengan cepat menyesuaikan perilaku dalam menanggapi perubahan rangsangan eksternal dan gagal mempertahankan respons motorik yang tepat dan berorientasi pada tujuan. Pekerjaan kami yang sedang berlangsung bertujuan untuk memahami mekanisme di mana silia mengatur persepsi waktu dan mengembangkan terapi yang ditargetkan untuk meningkatkan defisit perilaku," kata ahli saraf UCI Amal Alachkar seperti dikutip UCI.

Para peneliti percaya bahwa penelitian lebih lanjut dapat membuktikan bahwa silia otak manusia bekerja dengan cara yang sama. Oleh karena itu, ini dapat terbukti berperan penting dalam menguraikan "terapi bertarget silia yang efektif untuk pengobatan," tambah Alachkar.

BACA SELANJUTNYA

Peneliti Ungkap Rahasia untuk Berkomunikasi dengan Kucing, Ini Kuncinya