Jum'at, 19 April 2024
Cesar Uji Tawakal : Senin, 01 Mei 2023 | 21:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Microsoft mengalami kegagalan dalam upaya akuisisi perusahaan game Activision Blizzard Entertainment senilai 68,7 miliar dolar AS oleh UK's Competition and Markets Authority (CMA).

Dilansir dari GSM Arena, CMA menilai, potensi kesepakatan tersebut akan membuat Microsoft menjadi pemain dominan di sektor cloud gaming dan sekaligus membatasi persaingan yang ada di pasar. Hal tersebut akan mengurangi pilihan bagi para gamer di Inggris.

Menurut Ketua Panel CMA, Martin Coleman, cloud gaming membutuhkan pasar yang bebas dan kompetitif untuk mendorong inovasi dan pilihan.

Namun, Microsoft sudah memiliki posisi kuat dan keunggulan awal atas pesaing lain di bidang cloud gaming, sehingga kesepakatan ini akan memperkuat keunggulan mereka dan memberikan kemampuan untuk menghalangi pesaing baru dan inovatif.

CMA memperkirakan bahwa Microsoft menguasai 60-70% layanan cloud gaming global melalui Windows dan portofolionya di Xbox.

CMA juga mencatat kemungkinan Microsoft menjadikan game Call of Duty menjadi eksklusif untuk layanan Xbox Game Pass, yang menjadi hambatan besar yang akan menyebabkan keuntungan yang tidak adil bagi para pesaing.

Microsoft dan Activision Blizzard akan mengajukan banding atas keputusan CMA kepada UK Competition Appeal Tribunal, sementara kedua belah pihak tetap komitmen terhadap akuisisi tersebut.

Namun, Komisi antitrust Uni Eropa juga memiliki keberatan serupa, sehingga kita harus menunggu dan melihat apakah kesepakatan terbesar dalam sejarah gaming ini benar-benar akan terwujud.

BACA SELANJUTNYA

Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia