Senin, 29 April 2024
Agung Pratnyawan : Jum'at, 23 Desember 2022 | 20:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Pecinta anime di seluruh dunia tengah dihebohkan dengan seri terbaru Rurouni Kenshin atau dulu dikenal Samurai X. Mereka bahkan sepakat untuk tidak menonton episode terbarunya. Kenapa Rurouni Kenshin kena boikot?

Rurouni Kenshin adalah franchise manga Jepang yang ditulis dan diilustrasikan oleh Nobuhiro Watsuki yang mengusung tema penebusan, kedamaian, dan romansa. 

Manga ini diserialkan di majalah Weekly Shonen Jump milik Shueisha dari April 1994 hingga September 1999. Karya lengkapnya terdiri dari 28 volume, sementara bertahun-tahun kemudian dicetak ulang menjadi 22 volume kanzenban dan 15 volume omnibus.

Cerita dimulai pada tahun ke-11 periode Meiji di Jepang (1878) dan mengikuti mantan pembunuh dari Bakumatsu, yang dikenal sebagai Hitokiri Battosai,

Setelah pekerjaannya melawan bakufu, Hitokiri Battosai menghilang menjadi Himura Kenshin: seorang pendekar pengembara yang melindungi rakyat Jepang dengan sumpah untuk tidak mengambil nyawa lagi.

Anime ini akan bangkit kembali, kemungkinan tahun depan. Namun di media sosial, sejumlah penggemar telah memperingatkan yang lainnya agar tidak menonton anime yang satu ini.

Mengapa Rurouni Kenshin yang baru kena boikot?

Rurouni Kenshin - Himura Kenshin. (.ist)

Dikutip dari CBR, penggemar sepakat jika menyaksikan anime ini secara tidak langsung akan mendukung tindakan pedofilia yang menjadi salah satu penyakit di masyarakat.

Hal tersebut lantaran pencipta manga, Nobuhiro Watsuki dianggap sebagai distributor pornografi anak. Bahkan, banyak penggemar yang tegas mengatakan jika Watsuki adalah pedofil.

"Saya tidak akan menonton reboot Rurouni Kenshin karena penciptanya, Nobuhiro Watsuki, terlibat dan mengaku sebagai pedo yang tertangkap dengan pornografi anak," tulis salah satu penggemar diwartakan CBR.

Watsuki juga Mengakui Kejahatan

Rurouni Kenshin - Himura Kenshin. (.fandom)

Menurut pihak berwenang, Nobuhiro Watsuki memiliki sejumlah besar DVD dengan cuplikan gadis-gadis muda telanjang yang disimpannya di sebuah kantor di Tokyo.

Selain itu, mereka menggeledah rumah Nobuhiro Watsuki sebagai bagian terpisah dari penyelidikan terkait pembelian pornografi anak. 

Selama deposisi, kreator Rurouni Kenshin ini mengakui kejahatan tersebut dan mengaku menyukai gadis-gadis di sekolah dasar hingga sekitar tahun kedua sekolah menengah.

Banyak pecinta anime terkejut mengetahui bahwa Watsuki memiliki begitu banyak film dan segala hal tentang pornografi anak sehingga polisi mencurigainya menyebarkannya. 

Watsuki Mendapat Dukungan Dari Penerbit dan Koleganya

Selama penyelidikan, penerbit Rurouni Kenshin Shueisha menangguhkan serialisasi manganya di tengah Arc Hokkaido, upaya kolaborasi antara Watsuki dan istri novelisnya, Kaoru Kurosaki.

Shueisha merilis sebuah pernyataan yang mengatakan, "Kami menerima laporan tersebut, dan sebagai perusahaan, kami menanganinya dengan sangat serius. Penulis sangat menyesal. Arc Rurouni Kenshin Hokkaido, yang sedang diserialisasikan di Jump Square, akan dihentikan sementara mulai terbitan 4 Desember."

Namun, para penggemar tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui lebih lanjut tentang nasib Rurouni Kenshin. Setelah Watsuki membayar dendanya, Shueisha mengumumkan manga akan melanjutkan serialisasi pada Juni 2018. 

Dalam pernyataan mereka, penerbit mengatakan, "Penulis menghabiskan hari-harinya dengan merenung dan menyesal, dan berpikir seolah-olah itu adalah kewajiban kami sebagai penerbit dan juga kewajibannya."

Arc Hokkaido karya Rurouni Kenshin menjadi manga terlaris pada paruh pertama tahun 2019 setelah melanjutkan publikasi. Selain itu, banyak rekannya, termasuk pencipta One Piece Eiichiro Oda, teman dan mentornya, mendukungnya. 

Ini membawa kemarahan tersendiri bagi penggemar sehingga memperingatkan penggemar lain agar memutuskan tidak menonton Rurouni Kenshin baru tersebut sebagai bentuk boikot.

Kontributor: Damai Lestari

BACA SELANJUTNYA

One Piece: Mengapa Eiichiro Oda Mengambil Cuti selama Sebulan?