Senin, 06 Mei 2024
Rendy Adrikni Sadikin : Senin, 26 Maret 2018 | 14:22 WIB

Hitekno.com - Jejaring sosial Facebook mencetak sebuah iklan dalam satu halaman penuh di tujuh surat kabar Inggris dan tiga surat kabar Amerika.

Iklan tersebut berisi permintaan maaf atas skandal Cambridge Analytica yang turut melibatkan Facebook tersebut.

“Anda mungkin telah mendengar mengenai aplikasi kuis yang dibuat oleh seorang peneliti di Universitas yang membocorkan data jutaan pengguna Facebook pada tahun 2014,” kutipan iklan yang ditandatangani oleh Zuckerberg, merujuk pada perusahaan konsultasi politik yang memanipulasi data Facebook pada pemilihan umum Amerika Serikat tahun 2016.

Iklan permintaan maaf yang ditulis oleh CEO Mark Zuckerberg ini juga mencoba memperjelas situasi dengan menegaskan kembali bahwa perusahaan sosial media tersebut telah menghentikan semua aktivitas yang dilakukan oleh aplikasi pihak ketiga untuk 'mendapatkan banyak informasi' dan bahwa Facebook telah memulai untuk 'membatasi data aplikasi yang Anda temui saat mendaftar Facebook'.

“Ini adalah pelanggaran kepercayaan dan saya menyesal kami tidak melakukan lebih banyak pada saat itu. Sekarang kami sudah mengambil langkah-langkah untuk memastikan ini tidak terjadi lagi,” lanjut kutipan iklan yang muncul di surat kabar minggu UK seperti The Observer, The Sunday Times, Mail on Sunday Mirror, Sunday Express, Sunday Telegraph, dan juga surat kabar Amerika seperti The New York Times, Washington Post, dan Wall Street Journal.

Menutup iklan permintaan maaf tersebut, Zuckerberg menambahkan, “Saya berjanji untuk melakukan yang lebih baik untuk Anda,”

Skandal antara Facebook dan Cambridge Analytica ini memang sedang ramai diperbincangkan dalam satu minggu belakangan ini.

Seperti yang diketahui, perusahaan konsultan yang berbasis di London ini memperoleh akses ke 50 juta profil pengguna Facebook yang menurut kabar digunakan untuk kampanye kemenangan Presiden Donald Trump dan lain-lain.

Terlibatnya Facebook dalam skandal ini telah banyak menimbulkan banyak tuntutan hukum, kampanye boikot Facebook, gerakan #DeleteFacebook, dan penurunan tajam saham salah satu sosial media terbesar ini di pasaran.

HITEKNO.com/Amelia Prisilia

BACA SELANJUTNYA

Bermodal Pistol Nintendo Jadul, Orang Ini Sukses Merampok Toko tetapi Akhirnya Diringkus