Dikira Mainan, Bocah - Bocah SD Ini Masuk ke Pusaran Tornado

Hitekno.com - Akun Twitter dengan username @TeddyGusnaidi mengunggah sebuah video saat bocah-bocah SD bermain bahkan masuk ke pusaran tornado yang terjadi di halaman sekolah.

Video yang diunggah pada Selasa (07/08) lalu ini menjadi viral di Twitter dengan lebih dari 26 ribu retweets dan 1.300 balasan dari sesama pengguna Twitter.

"Cuma di Indonesia, Tornado gak punya harga diri.." tulis @TeddyGusnaidi.

Dalam video yang berdurasi 1 menit 38 detik ini, beberapa bocah berlari girang ke dalam pusaran tornado tanpa rasa takut.

Bocah-bocah ini mengira jika pusaran tornado tersebut adalah mainan.

"Bang, videoin bang. Masukin YouTube bang," ucap seorang bocah yang berada dekat orang yang merekam video tersebut.

Sejak diunggah, video ini sudah ditonton oleh 391 ribu pengguna Twitter.

Pusaran tornado yang terjadi di halaman sekolah tersebut tidak membuat bocah-bocah SD ini takut sama sekali.

Sambil tertawa bersama, mereka menikmati kehadiran tornado yang jika hadir dengan kapasitas besar, tentu akan memakan korban.

Menanggapi video ini, banyak netizen yang berkomentar lucu saat melihat reaksi bocah-bocah SD asal Indonesia yang sama sekali tidak takut dengan kehadiran "bencana kecil" tersebut.

"Klo gwa yang jadi tornado asli malu banget, malu se malu malu nya umat, kesannya datang di tempat dan waktu yang salah. Biasa dateng di Amerika di takutin, giliran lewat Indonesia di ledekin," tulis @Gunawanbukasari.

"Tornadonya klo ngumpul d tongkrongan bakal d bully sama tornado yg lainnya.. "Ah cupu lu.. Di kerjain sama bocah2 sd"" tulis @andhana_alam.

"Tornado kena prank kid indonesia" komentar @farizalhak.

Tornado merupakan kolom udara yang berputar kencang dan membentuk hubungan antara awan cumolonimbus dengan permukaan tanah.

Biasanya, tornado akan menyapu bersih apapun yang ada di depannya.

Untuk kamu yang belum menyaksikan videonya, langsung tonton di bawah ini ya.

Mengetahui seramnya fenomena ini, sungguh sangat berani ya reaksi bocah-bocah SD ini saat bertemu pusaran tornado di halaman sekolahnya.