Hitekno.com - Cina terkenal sebagai negara penghasil barang-barang elektroik yang sudah ekspansi ke seluruh belahan dunia.
Tidak hanya itu, Cina juga menguasai pasar smartphone di berbagai negara di termasuk di Indonesia.
Namun, kalian juga pasti sudah tahu, pemerintah Cina juga sangkat ketat dalam membatasi konten yang tersebar di Internet mereka lho.
Pemerintah Cina juga telah memblokir berbagai media sosial seperti Twitter, Facebook, YouTube dan media sosial lainnya.
Baca Juga
Berikut beberapa hal yang dilakukan pemerintah Cina untuk menyensor internet di negara mereka.
Memblokir URL
Pada awal 2016 lalu tercatat sebanyak 6.500 domain yang berbeda, termasuk hampir 150 dari 1.000 domain teratas di web telah diblokir.
Bahkan ekspatriat di Cina yang terpaksa harus membayar layanan VPN untuk mengakses berbagai situs web yang telah diblokir.
Beberapa media sosial yang sudah tidak dapat diakses lagi di Cina antara lain seperti Google, Facebook, Twitter, IMDb dan YouTube.
Memblokir ratusan ribu konten
Cina begitu ketat untuk menyaring konten-konten yang menurut mereka tak pantas.
Saking ketatnya, pemerintah Cina melarang penggunaan istilah gaul dalam iklan dan acara televisi.
Sensor yang ketat di Cina juga melarang acara televisi yang menceritakan perjalanan waktu baik di televisi maupun streaming online.
Memblokir pencarian tertentu
Tidak hanya sosial medianya saja, tetapi beberapa kata kunci pencarian juga diblokir oleh pemerintah Cina lho.
Salah satunya pemerintah Cina memblokir pencarian untuk salah seorang pilitikus yang sangat dihormati terjerat sebuah skandal.
Hal tersebut yang membuat Google resmi meninggalkan Cina pada tahun 2010.
Mematikan seluruh konektivitas internet
Pada Juli 2009 lalu saat provinsi Xinjiang barat tengah dilanda kerusuhan etnis yang merenggut nyawa hampir 200 orang dan Cina memadamkan internet di seluruh negara tersebut.
Alhasil hampir 20 juta penduduk provinsi tersebut mengalami mati suri akibat tidak ada internet dan butuh waktu satu tahun untuk memulihkannya.
Menakjubkan bukan? Bersyukurlah saat inik amu masih bisa berseluncur di internet dengan bebas.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Vivo Kini Hadirkan Layanan Perbaikan Antar Jemput, Permudah Reparasi Smartphone
-
Xiaomi Capai Pertumbuhan Laba Bersih 126,3 Persen di 2023, Tembus 19,3 miliar RMB
-
Sharp Greenovation Hadir di Yogyakarta, Acara Ini Pamerkan Produk Elektronik Ramah Lingkungan
-
3 Tips Memaksimalkan Samsung Galaxy M34 5G untuk Content Creator
-
Fakta Menarik Christopher Nolan, Sutradara Oppenheimer yang Tak Mau Pakai Smartphone
-
Vivo Resmi Jadi Official Exclusive Supplier of Mobile Phones Asian Games Hangzhou 2022
-
5 Kekuatan Terbesar Pemerintah Dunia di One Piece, Lama Jadi Misteri
-
Kapan Seseorang Harus Ganti HP? Ini Patokannya
-
HMD Global Luncurkan Nokia G42 5G, Smartphone 5G yang Dapat Diperbaiki oleh Pengguna
-
One Piece: Ini 5 Kekuatan Besar Pemerintah Dunia