Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Gerald Cotten, wiraswasta asal Kanada, meninggal secara mendadak. Dia meninggalkan warisan senilai lebih dari 100 juta poundsterling atau sekitar Rp 1,8 triliun.
Nah, tapi Rp 1,8 triliun itu dalam bentuk uang digital alias elektronik yang tersimpan di komputer. Nahasnya, tak ada yang tahu kata sandinya untuk mengakses uang itu.
Gerald Cotten meninggal di usia 30 tahun pada Desember kemarin karena komplikasi penyakit Crohn ketika menjadi relawan di panti asuhan di India.
Diketahui, Gerald Cotten merupakan pendiri Quadriga, platform daring yang memfasilitasi pertukaran mata uang digital: Bitcoin, Litecoin dan Ethereum.
Baca Juga
-
Melihat Aksi Catadinho, Kucing yang Bisa Menggiring Bola dan Mencetak Gol
-
Google Doodle untuk Rayakan Imlek Punya Fitur Tersembunyi
-
Medan Magnet di Kutub Utara Berubah, Sesuatu yang Aneh Sedang Terjadi
-
Android Pie Beta Hadir di Asus Zenfone Max Pro M2, Ini Syaratnya
-
Fosil Bulu Dinosaurus Pertama di Dunia Diteliti Kembali, Ungkap Teori Baru
Ketiganya merupakan mata uang digital yang bukan dalam bentuk fisik namun bisa dibeli dan dijual di Internet.
Komputer utama perusahaan tersebut memiliki 180 juta dollar Kanada atau sekitar 105 juta poundsterling. Uang itu milik puluhan dari ribuan subscriber.
Istri Gerald Cotten, Jennifer Robertson, mengatakan tidak bisa bisa menemukan kata sandi atau kunci pemulih komputer tersebut setelah dia meninggal.
"Sudah berulang kali mencari, tapi saya tak bisa menemukannya di mana pun," ujar Jennifer Robertson di pengadilan dokumen seperti dikutip MIRROR.co.uk, Selasa (5/2/2019).
Menurut Jennifer Robertson, dia tidak pernah terlibat dalam bisnis suaminya. Dia sama sekali tak mengetahui kata sandi penyimpanan di komputer.
Jennifer Robertson mengaku sudah menghubungi ahli komputer yang bisa mengambil sedikit dari uang tersimpan itu. Tapi hasilnya nihil.
Sebagian besar uang itu masih tersimpan dalam jaringan komputer Gerald Cotten. Masalah ini menjadi cermin tantangan yang dihadapi oleh mata uang digital.
"Masalah ini perlu sorotan dari pemerintah untuk mengambil langkah terkait regulasi pertukaran mata uang digital," ujar Dean Skurka, vice-president Bitbuy.ca, rival perusahaan milik Gerald Cotten.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Susul AS, Kanada Ikut Melarang Pemasangan TikTok di Perangkat Milik Pemerintahan
-
Tak Mau Beri Kompensasi ke Penerbit Berita, Langkah Google Bikin Tepuk Jidat
-
3 Fakta Unik tentang Penembakan UFO oleh AS dan Kanada
-
Link Live Streaming Piala Dunia 2022 Kanada vs Maroko
-
Link Live Streaming Piala Dunia 2022 Kroasia vs Kanada, Langsung Tinggal Klik
-
Link Live Streaming Piala Dunia 2022: Belgia vs Kanada, Lengkap dengan Data Head-to-Head
-
Ikuti AS, Kanada Blokir Huawei dan ZTE karena Dianggap Ancam Keamanan
-
Laptop PM Kanada Jadi Sorotan, Macbook Rasa HP
-
Politisi Ini Kedapatan Telanjang saat Rapat Online, Kok Bisa?
-
Tenggelam Enam Bulan di Danau, iPhone 11 Ditemukan Masih Berfungsi