Jum'at, 19 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Jum'at, 12 Juli 2019 | 13:14 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Platform media sosial berlogo burung biru, Twitter ini dilaporkan mengalami penurunan di sejumlah negara pada hari Kamis (11/7/2019) hingga dini hari Jumat (12/7/2019).

Situs web DownDetector menunjukkan serangkaian laporan pemadaman di sejumlah beberapa negara seperti Eropa, Amerika Utara dan Jepang.

Twitter mencuitkan pada dini hari dan mengungkapkan permintaan maaf pada pengguna Twitter.

''Twitter mendukung bagi sebagian orang, dan kami berupaya memastikan layanan kami tersedia untuk semua orang secepat mungkin. Gangguan itu disebabkan oleh perubahan sistem internal, yang sekarang kami perbaiki. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan harus segera 100 persen.'' cuit Twitter di platformnya. 

Twitterdown. (Twitter)

Dalam cuitannya, Twitter mengaku adanya gangguan yang disebabkan oleh perubahan sistem internal yang sedang diperbaiki.

Dilansir dari laman The Verge, pemadaman tersebut terjadi ketika para aktivis konservatif sedang berkumpul di gedung putih untuk mengeluh tentang perlakuan mereka oleh perusahaan media sosial.

Presiden Donald Trump telah berusaha untuk mengumpulkan para pendukung dengan klaim bahwa Facebook dan Twitter secara artifisial membatasi kemampuannya untuk menjangkau audiensnya.

Klaim tersebut digemakan oleh kaum konservatif lainnya, yang mencerminkan semakin tidak nyamannya ukuran dan pengaruh jejaring sosial.

Terlepas dari keprihatinan mereka, tidak ada bukti bahwa jejaring sosial telah mendiskriminasi kaum konservatif atau kelompok lain mana pun berdasarkan ideologi.

Sebelum Twitter, sejumlah platform media sosial mengalami penurunan rutin seperti Facebook dan Instagram.

Setelah lebih satu jam, Twitter sudah kembali dipulihkan dan dapat diakses kembali, namun #Twitterdown tengah menduduki trending topik.

BACA SELANJUTNYA

Viral Jamaah Wanita Ribut Saat Salat Idul Adha hingga Jambak-jambakan, Diduga Gegara Hal ini