Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Keamanan aplikasi WhatsApp kembali jadi sorotan. Pasalnya, akun WhatsApp pejabat pemerintah di sejumlah negara, terutama negara sekutu Amerika Serikat (AS) jadi sasaran hacker.
Terpantau sejak awal 2019 kemarin, hacker mengincar akun WhatsApp milik para pejabat pemerintah.
Menurut laporan Reuters, peretasan itu dilakukan agar para hacker bisa mengambil alih ponsel pengguna yang merupakan sosok penting dalam pemerintahan.
Salah satu sumber yang mengetahui investigasi internal WhatsApp terhadap pelanggaran tersebut mengatakan bahwa sebagian besar korban merupakan pejabat pemerintah dan pejabat militer yang tersebar di 20 negara di lima benua. Anehnya, kebanyakan negara itu adalah sekutu AS.
Baca Juga
Parahnya, peretasan ponsel yang menargetkan pejabat pemerintah ini ternyata jauh lebih luas ketimbang laporam sebelumnya.
Imbasnya, kebocoran informasi ini membuat keamanan WhatsApp mendapat kritikan tajam dari sejumlah pihak.
Sebelumnya, WhatsApp menggugat perusahaan intelijen siber Israel, NSO Group, yang dituding telah meretas penggunanya dengan cara menyusupkan program mata-mata atau spyware ke dalam aplikasi WhatsApp.
Lebih lanjut, hasil peretasan NSO Group disebut-sebut dijual kepada hacker lainnya. Imbasnya, sebanyak 1.400 pengguna WhatsApp dilaporkan mengalami peretasan pada periode 29 April - 10 Mei 2019.
Bahkan, seorang pengacara hak asasi manusia yang berbasis di London, yang termasuk di antara target peretasan, mengirimkan foto-foto kepada Reuters yang menunjukkan adanya upaya pemembobolan ponsel miliknya sejak 1 April.
Meski sudah dituntut oleh pihak WhatsApp, namun NSO tidak mengindahkan tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa spyware yang mereka jual hanya untuk pelanggan pemerintah saja.
Mereka juga menyatakan bahwa pihaknya tidak dapat mengungkapkan siapa kliennya, ataupun mengungkap cara kerja spyware saat meretas sebuah aplikasi. (Suara.com/ Tivan Rahmat).
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Cara Membuat Stiker WhatsApp Sendiri, Beda dengan Lainnya
-
Voice Chat Hadir untuk WhatsApp Grup
-
Dorong Pertumbuhan Bisnis Messaging, ADA Memperkuat Kemitraan Strategis dengan Meta
-
Keunggulan WhatsApp Dibandingkan dengan Aplikasi Chatting Pesaing Lainnya
-
WhatsApp Disinyalir akan Siapkan Fitur Multi Akun untuk Satu Perangkat, Sedap Betul!
-
Fitur Baru WhatsApp: Bisa Bisukan Penelepon Tidak Dikenal dan Pemeriksaan Privasi
-
Cara Mengaktifkan Picture in Picture WhatsApp, Berguna dan Memudahkan
-
Cara Daftar WhatsApp Beta, Lengkap Penjelasan dan Link Resminya
-
Apa Itu WhatsApp Beta, Lengkap Link dan Cara Daftar Resminya
-
Link Download WhatsApp Beta Resmi, Bukan MOD APK