Kamis, 25 April 2024
Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta : Kamis, 28 November 2019 | 20:13 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Di sela acara ICT Competition yang diselenggarakan oleh Huawei, raksasa teknologi itu juga mengundang perwakilan perguruan tinggi untuk membahas isu teknologi terkini.

Pada acara diskusi tersebut, terungkap bahwa SDM terutama di bidang digital harus menjadi fokus utama untuk perkembangan teknologi masa depan.

Press briefing sekaligus diskusi ringan melibatkan perwakilan dari Huawei yaitu Albert Zhangyichun selaku Director Delivery & Service Department Indonesia Enterprise Business dan Yenty Joman selaku Director of Government Affairs, Huawei Indoenesia. 

Terdapat juga perwakilan dari perguruan tinggi yang dihadiri oleh Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng. selaku rektor UGM dan Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi DEA selaku Wakil Rektor Bidang SDM dan Kerjasama Universitas Indonesia.

Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Panut Mulyono, menyambut positif diselenggarakannya Huawei ICT Competition.

Dari kanan ke kiri, Yenty Joman dan Albert Zhangyichun selaku perwakilan Huawei serta Prof. Panut Mulyono dan Prof. Dedi Priadi selaku perwakilan dari perguruan tinggi. (HiTekno/ Rezza Rachmanta)

Ia mengatakan, alih pengetahuan dan informasi yang terselenggara dalam sinergi antara dunia pendidikan dan Huawei selalu pelaku industri, memberikan pemahaman kepada dunia pendidikan akan standar dan realitas kebutuhan industri.

Di era ini, dunia pendidikan dituntut untuk mampu memberikan edukasi tentang analisis Big Data, AI, robotik, cloud, dan Internet of Things.

Sementara, perwakilan dari Huawei Indonesia menjelaskan bahwa SDM yang mempunyai kemampuan di bidang teknologi sangat diperlukan di masa depan sehingga mereka selalu berusaha mencari bibit-bibit unggul dengan mengadakan kompetisi di tingkat nasional dan internasional.

Dalam sambutannya di ICT Competition, Dedy Permadi, PhD., Staf Khusus Menteri Bidang Kebijakan Digital dan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan bahwa kebutuhan SDM khususnya di bidang digital sangat dibutuhkan oleh Indonesia di masa depan.

Prof. Dedi Permadi saat memberikan pidato selaku perwakilan Kemkominfo di acara Huawei ICT Competition. (HiTeekno/ Rezza Rachmanta)

Ia memaparkan bahwa berdasarkan data dari Bank Dunia, Indonesia membutuhkan 9 juta digital talent dalam kurun waktu 2015-2030.

Itu berarti setidaknya untuk memenuhi kebutuhan, maka per tahunnya Indonesia harus mampu menghasilkan 600 ribu digital talent.

Tentunya hal tersebut harus diimbangi dengan sinergi antara pelaku industri seperti yang dilakukan Huawei dengan dunia pendidikan saat ini.

Roger Zhang selaku Vice President Huawei Indonesia saat memberikan pidatonya di ICT Competition. (HiTekno/ Rezza Rachmanta)

Hingga sekarang, terdapat lebih dari 800 perguruan tinggi di dunia yang tergabung dalam Huawei ICT Academy dan mengikuti program-program yang dihadirkannya.

Setiap tahunnya, Huawei menyelenggarakan pelatihan bagi lebih dari 45.000 siswa dengan mengusung teknologi terbaiknya ke kampus-kampus, serta turut mendukung dibukanya peluang bagi talenta-talenta terbaik di bidang TIK ke industri.

Roger Zhang selaku Vice President Huawei Indonesia mengungkapkan bahwa mereka telah menyediakan lebih dari 1200 instruktur bersertifikasi guna menghadirkan bibit-bibit SDM di bidang digital.

Petinggi Huawei itu juga menjelaskan bahwa era di masa depan akan lebih fokus terhadap teknologi yang mencakup Cloud Computing, Big Data, Information Security, IoT, Wireless dan perkembangan perangkat pintar.

BACA SELANJUTNYA

Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB