Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Facebook sedang berusaha untuk mencari sumber pendapatan dari layanan aplikasi chatting mereka, WhatsApp. Rencana awalnya dengan menaruh iklan di aplikasi WhatsApp, namun dibatalkan.
Facebook telah menyerah untuk menayangkan iklan di WhatsApp, demikian diwartakan oleh Wall Street Journal (WSJ) pada akhir pekan lalu.
WhatsApp disebut telah membubarkan sebuah tim yang sebelumnya ditugaskan untuk menemukan cara paling tepat untuk menayangkan iklan di aplikasi pesan tersebut.
Tidak hanya itu, kode-kode terkait penayangan iklan juga sudah dihapus dari aplikasi chatting ini.
Baca Juga
-
Ketika Instagram dan WhatsApp Down, Netizen Curhat Begini di Twitter
-
Facebook Urungkan Rencana Sematkan Iklan di WhatsApp
-
Mulai Cari Duit, Begini Cara WhatsApp Tampilkan Iklan
-
Untuk yang Kepo dan Posesif, Ini Cara Melacak Lokasi di WhatsApp
-
WhatsApp Cetak Rekor Baru, Kirim 100 Miliar Pesan Saat Tahun Baru 2020
Facebook kini fokus mengembangkan fitur WhatsApp Bisnis, yang menyediakan jasa interaksi bagi perusahaan dan para pelanggan mereka, demikian ulas WSJ, mengutip sumber internal rakasasa internet asal Amerika Serikat tersebut.
Selain itu, WhatsApp juga masih membuka peluang untuk menayangkan iklan di fitur Status. Tetapi sejauh ini, fokus perusahaan masih pada WhatsApp Bisnis.
Pembatalan rencana pemasangan iklan di WhatsApp itu dinilai sebagai langkah mundur dalam upaya Facebook mendulang untung dari aplikasi yang kini sudah digunakan oleh lebih dari 1,5 miliar orang di dunia tersebut.
Diluncurkan pada 2009 WhatsApp awalnya meraup pendapatan dari biaya download dan ongkos berlangganan sebesar 0,99 dolar per tahun. Setelah dibeli seharga 22 miliar dolar AS pada 2014, Facebook menjadikan aplikasi itu gratis.
Pada 2018, Facebook mengumumkan rencana untuk meraup pendapatan dari WhatsApp. Salah satu caranya adalah dengan menayangkan iklan.
Pada tahun yang sama, pendiri WhatsApp, Jan Koum, mundur dari perusahaan itu karena menolak aplikasi itu mencari untung dari iklan.
Facebook dan WhatsApp belum memberikan komentar resmi terkait laporan WSJ ini. Apakah benar mereka bisa menemukan cara untuk menghasilkan keuntungan dari aplikasi chatting ini? (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- Lucinta Luna Pakai Hijab, Netizen Tinggalkan Komentar Kocak Begini
- Warga Asyik Dangdutan di Depan Masjid Bareng Biduan Ini, Netizen: Kiamat Sudah Dekat
- Nvidia Luncurkan Layanan Cloud AI Supercomputing
- Cara Membuat Kartu Ucapan di Canva, Praktis untuk Berbagai Keperluan
- Niagahoster x KiriminAja Dorong Pebisnis Memaksimalkan Digital Marketing
- Apa Saja Fitur Google Bard? Sudah Bisakah Dipakai di Indonesia?
- 10 Negara yang Terdampak Serangan Emotet, Indonesia Masuk
- Situs untuk Cek Jadwal Imsak Online di Seluruh Indonesia
- Link Nonton Taxi Driver 2 Episode 8, Makin Seru Disaksikan!
- Ayah Tiara Andini Hapus Foto Alshad Ahmad dari Instagram, Netizen: Orangtua Mana yang Gak Kecewa?
Berita Terkait
-
2 Fitur Baru WhatsApp, Memudahkan Admin Mengelola Grup
-
Cara Membuat Video Panjang untuk Status WhatsApp Bisa Lebih dari 30 Detik
-
Cara Memanfaatkan WhatsApp untuk Jalin Silaturahmi pada bulan Ramadhan
-
34 Aplikasi Terinfeksi Malware Hook, Bisa Bajak WhatsApp hingga Bobol Rekening Bank
-
Susul Twitter, Facebook dan Instagram Hadirkan Layanan Berlangganan yang Lebih Mahal
-
Modus Penipuan Surat Tilang Elektronik via WhatsApp, Polri Himbau Masyarakat Lebih Waspada
-
60+ Ide Nama Grup WA Keluarga Kekinian, Unik dan Menarik
-
6 Hal Terlarang Ini Bikin Kamu Diblokir oleh WhatsApp, Apa Saja?
-
Meta Siapkan Pesaing Twitter, Perang Medsos Makin Ramai
-
Apakah Video Virtex adalah Virus? Ini yang Perlu Kamu Tahu tentang Virtual Text