Kamis, 28 Maret 2024
Dinar Surya Oktarini : Kamis, 30 Januari 2020 | 14:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Anti virus Avast salah satu yang populer dan banyak digunakan, namun kamu harus menyadari sepertinya antivirus ini tak menghargai privasi dengan menjual data penggunannya termasuk kebiasan membuka situs porno.

Investigasi yang dilakukan Motherboard dan PCMag ini menemukan bahwa Avast telah menjual data pengguna ke perusahaan luar.

Dilansir dari laman Ubergizmo, lebih spesifiknya lagi, bukan Avast yang menjual secara langsung melainkan anak perusahaan yang dikenal dengan nama Jumpshot.

Berdasarkan dokumen internal yang dikelola Motherboard dan PCMag, diketahui perangkat lunak Avast melacak pengguna dan aktivitas online mereka bahkan klik mereka.

Sebelumnya Avast mengatakan pada pengguna yang memilih untuk berbagi data bahwa data yang mereka kumpulkan telah di-identifikasi.

Ilustrasi situs dewasa PornHub. (Hitekno.com/Agung Pratnyawan)

Hal ini berarti tidak akan ada yang tahu bahwa itu adalah pengguna dengan yang spesifik.

Tapi menurut PCMag, hal tersebut tak sepenuhya benar, pasalnya fakta bahwa aktivitas pengguna yang dilacak sangatlah detail sehingga hampir unik untuk setiap pengguna.

Bahkan kebiasaan pengguna membuka situs porno juga masuk dalam data yang dibocorkan.

Contoh lain adalah satu klik yang dilakukan bisa diketahui bahwa pengguna membeli sesuatu dari Amazon jam berapa dan tanggal berapa.

Hal ini yang berarti tak akan sulit bagi Amazon untuk mencari tahu target pasarnya siapa saja, bahkan jejak digital kebiasaan pengguna yang memalukan membuka situs web porno.

BACA SELANJUTNYA

Harga Lenovo Yoga Book 9i Dibanderol Rp 30 Jutaan, Ini Deretan Fiturnya