Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sempat ramai skandal alat komunikasi rahasia buatan Swiss yang bisa disadap dinas intelijen Amerika Serikat (CIA) dan Jerman Barat (BND). Ternyata Indonesia memakai alat yang bisa disapat CIA ini.
Hal ini diakui oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengatakan bahwa pihaknya pernah dan masih menggunakan alat-alat komunikasi rahasia buatan perusahaan Swiss, Cryto AG.
Alat komunikasi rahasia buatan Cryto AG ini dianggap berbahaya karena telah lama bisa disadap oleh CIA.
Juru bicara BSSN, Anton Setiyawan dalam pernyataan resmi kepada Suara.com, Kamis (13/2/2020) mengatakan Pemerintah Indonesia telah menggunakan peralatan tersebut sejak persandian masih diselenggarakan oleh Lembaga Sandi Negara sampai lembaga itu kini berubah menjadi BSSN.
Baca Juga
"Beberapa jenis produk Crypto AG hingga kini memang ada yang masih digunakan, namun seiring dengan perkembangan teknologi dan riset yang dikembangkan oleh BSSN, peralatan keamanan informasi mengalami pembaharuan dan beberapa telah menggunakan produk karya mandiri," terang Anton.
Lebih lanjut Anton menjelaskan bahwa BSSN memiliki prinsip untuk tidak sepenuhnya bergantung pada peralatan produk tertentu dan melakukan modifikasi kunci atau algoritma enkripsi (penyandian) pada peralatan-peralatan yang digunakan oleh BSSN.
Sementara ketika ditanya soal kemungkinan telah disadap, Anton membeberkan bahwa BSSN memiliki Pusat Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Keamanan Siber dan Sandi yang telah melakukan pengembangan algoritma, aplikasi, prototype perangkat keras untuk pengamanan informasi rahasia.
BSSN bahkan mengatakan bahwa peluang komunikasi rahasia disadap pasti ada, tetapi itu tak berarti pihak yang menyadap bisa membaca atau memahami isi informasi dikirim.
"BSSN telah melakukan kostumisasi dan modifikasi terhadap peralatan-peralatan enkripsi yang digunakan baik dari segi kunci enkripsi maupun algoritma yang digunakan. Sehingga seadainya pun telah terjadi penyadapan, tidak mudah untuk mengetahui informasi rahasia yang telah dienkripsi," jelas Anton.
Diwartakan sebelumnya, surat kabar AS The Washington Post melaporkan bahwa Crypto AG rupanya perusahaan yang dimiliki oleh CIA dan BND.
Kedua dinas intelijen bahkan memiliki akses untuk menyadap komunikasi negara-negara yang menggunakan alat tersebut.
Disebutkan bahwa perangkat buatan Crypto AG digunakan oleh lebih dari 120 negara serta Perserikatan Bangsa-Bangsa. CIA sendiri telah menyadap perangkat buatan Crypto AG sejak 1950an sampai 2018 kemarin.
Indonesia merupakan salah satu pengguna Crypto AG dan bahkan pada era 1980an disebut sebagai salah satu pelanggan terbesar perusahaan tersebut.
Itulah penjelasan BSSN mengenai pemakaian alat komunikasi rahasia buatan Crypto AG yang bisa disadap CIA. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Waspada Social Spy WhatsApp, Aplikasi Penipuan yang Meresahkan
-
Kolaborasi FHUI, Microsoft, dan BSSN Tingkatkan Ketahanan Digital Lembaga Negara
-
Lama Tak Muncul, Bjorka Kembali Bikin Heboh, BSSN Kena Sindiran Pedas
-
Pakar Keamanan Siber: UU PDP Tak Langsung Mengurangi Aksi Peretasan
-
Mahfud MD: Hacker Bjorka Sudah Teridentifikasi BIN dan Polri
-
Ramai Serangan Hacker, BSSN Akui Keamanan Siber Indonesia Masih Buruk
-
Kepala BSSN Anggap Serangan Siber Bjorka Hanya Intensitas Rendah
-
Kepala BSSN Klaim Tidak Ada Sistem Elektronik yang Diserang, Masyarakat Diharap Tetap Tenang
-
Ramai Kasus Peretasan Data, Ini Perbedaan Peran Kominfo dan BSSN yang Perlu Kamu Tahu
-
Tangapan Menkominfo Soal Dugaan Kebocoran Data 150 Juta Penduduk, Plate: Tanya BSSN