Jum'at, 19 April 2024
Agung Pratnyawan : Kamis, 13 Februari 2020 | 16:37 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Sempat ramai skandal alat komunikasi rahasia buatan Swiss yang bisa disadap dinas intelijen Amerika Serikat (CIA) dan Jerman Barat (BND). Ternyata Indonesia memakai alat yang bisa disapat CIA ini.

Hal ini diakui oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengatakan bahwa pihaknya pernah dan masih menggunakan alat-alat komunikasi rahasia buatan perusahaan Swiss, Cryto AG.

Alat komunikasi rahasia buatan Cryto AG ini dianggap berbahaya karena telah lama bisa disadap oleh CIA.

Juru bicara BSSN, Anton Setiyawan dalam pernyataan resmi kepada Suara.com, Kamis (13/2/2020) mengatakan Pemerintah Indonesia telah menggunakan peralatan tersebut sejak persandian masih diselenggarakan oleh Lembaga Sandi Negara sampai lembaga itu kini berubah menjadi BSSN.

"Beberapa jenis produk Crypto AG hingga kini memang ada yang masih digunakan, namun seiring dengan perkembangan teknologi dan riset yang dikembangkan oleh BSSN, peralatan keamanan informasi mengalami pembaharuan dan beberapa telah menggunakan produk karya mandiri," terang Anton.

Lebih lanjut Anton menjelaskan bahwa BSSN memiliki prinsip untuk tidak sepenuhnya bergantung pada peralatan produk tertentu dan melakukan modifikasi kunci atau algoritma enkripsi (penyandian) pada peralatan-peralatan yang digunakan oleh BSSN.

Sementara ketika ditanya soal kemungkinan telah disadap, Anton membeberkan bahwa BSSN memiliki Pusat Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Keamanan Siber dan Sandi yang telah melakukan pengembangan algoritma, aplikasi, prototype perangkat keras untuk pengamanan informasi rahasia.

Tampilan depan akun Twitter BSSN_RI. [Suara.com/Twitter]

BSSN bahkan mengatakan bahwa peluang komunikasi rahasia disadap pasti ada, tetapi itu tak berarti pihak yang menyadap bisa membaca atau memahami isi informasi dikirim.

"BSSN telah melakukan kostumisasi dan modifikasi terhadap peralatan-peralatan enkripsi yang digunakan baik dari segi kunci enkripsi maupun algoritma yang digunakan. Sehingga seadainya pun telah terjadi penyadapan, tidak mudah untuk mengetahui informasi rahasia yang telah dienkripsi," jelas Anton.

Diwartakan sebelumnya, surat kabar AS The Washington Post melaporkan bahwa Crypto AG rupanya perusahaan yang dimiliki oleh CIA dan BND.

Kedua dinas intelijen bahkan memiliki akses untuk menyadap komunikasi negara-negara yang menggunakan alat tersebut.

Disebutkan bahwa perangkat buatan Crypto AG digunakan oleh lebih dari 120 negara serta Perserikatan Bangsa-Bangsa. CIA sendiri telah menyadap perangkat buatan Crypto AG sejak 1950an sampai 2018 kemarin.

Indonesia merupakan salah satu pengguna Crypto AG dan bahkan pada era 1980an disebut sebagai salah satu pelanggan terbesar perusahaan tersebut.

Itulah penjelasan BSSN mengenai pemakaian alat komunikasi rahasia buatan Crypto AG yang bisa disadap CIA. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

BACA SELANJUTNYA

Tangapan Menkominfo Soal Dugaan Kebocoran Data 150 Juta Penduduk, Plate: Tanya BSSN