Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Sebanyak 86 hoaks terkait virus corona berhasil diidentifikasi dan divalidasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggunakan mesin sensor konten negatif AIS.
Identifikasi atas beredarnya hoaks virus corona dilakukan sejak 23 Januari 2020, di mana ditemukan pesan berantai yang disebarkan melalui media sosial dan platform pesan instan.
âRata-rata temuan hoaks virus Corona yang diidentifikasi dan divalidasi oleh Kementerian Kominfo terdapat 4 hingga 6 hoaks setiap harinya,â ujar Kemeterian Kominfo dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta.
Hasil temuan hoaks, disinformasi dan kabar bohong terkait virus corona tersebar di beberapa daerah di Tanah Air seperti di Jakarta, Depok, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Solo, Jember, Jombang, Tulungagung, Makassar, Medan, Palembang, Tarakan, Pontianak, Lombok hingga Banda Aceh.
Baca Juga
-
Kisah Pasangan Ini Pesan Wine via Drone Saat Kapal Dikarantina Cuma Lelucon
-
Pegawai Restoran Nekat Mandi di Wastafel Demi Konten Video TikTok
-
Indonesia Pakai Alat Komunikasi Crypto AG yang Bisa Disadap CIA, Waduh!
-
Beredar Hoaks Babi Berbicara, Sebut Cegah Virus Corona dengan Makan 9 Telur
-
Hoaks! Mi Goreng Indonesia Penyebab Virus Corona Merebak di Australia
Beragam jenis hoaks yang disebarkan misalnya, pasien terinfeksi virus corona di RS maupun tersebar lewat bandara dan tempat-tempat umum.
Contoh hoaks yang ditemukan pada Selasa (11/2/2020), misalnya, beredar di media sosial Facebook yang menyebutkan ada Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok ditemukan meninggal dunia karena virus corona di pembangunan proyek Apartemen Meikarta, Cikarang Selatan.
Hal tersebut dibantah oleh Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan yang mengatakan bahwa, TKA Tiongkok yang meninggal disebabkan karena faktor kecelakaan kerja, bukan karena virus corona.
Sebelumnya, Kementerian Kominfo telah melakukan konferensi pers terkait hoaks virus corona pada Senin (3/2), yang mengungkapkan sebanyak 54 informasi hoaks, disinformasi dan kabar bohong tersebar melalui media sosial dan platform pesan instan. Kemudian, jumlah tersebut bertambah menjadi 86 hoaks per tanggal 12 Februari 2020. (Suara.com/Liberty Jemadu)
Terkini
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
- Nuon Optimistis Dorong Transformasi Digital Melalui Inovasi di Industri Hiburan
- Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
- Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia
Berita Terkait
-
Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
-
Gandeng Universitas Terkemuka di Indonesia, Yandex Gelar Kampanye Kecerdasan Buatan
-
CEK FAKTA: Bikin Banyak Orang Kegocek, Ini yang Perlu Anda Tahu tentang Nokia Minima 2100
-
CEK FAKTA: Benarkah Nokia akan Luncurkan N73 Reborn? Atau Cuma HP Hoaks?
-
CEK FAKTA: Arya Saloka Meninggal Usai Kecelakaan Naik Moge, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Kasus Korupsi BTS Bikin Surya Paloh Terancam Hukuman Mati, Benarkah?
-
Mahfud MD: Anggaran Pembangunan BTS Kominfo Rp 3-4 T Cukup, Bukan Rp 10 T
-
Proyek Dikorupsi Menkominfo, Ketahui Apa Fungsi Penting BTS
-
Usai Johnny G Plate Tersangka, Mahfud MD Jelaskan Tak Ada Wamen Kominfo
-
Mahfud MD Izinkan Kejagung Usut Kasus Korupsi BTS di Kantor Kominfo