Rabu, 24 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Jum'at, 21 Februari 2020 | 14:06 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Berbekal 6 akun wanita cantik, agen militan Palestina, Hamas, berhasil menginfeksi malware pada ratusan smartphone milik tentara Israel. Hacker dari Palestina disebut memanfaatkan operasi yang dikenal sebagai "Honey Trap" atau "Perangkap Madu".

Itu berarti militan Hamas berhasil memikat tentara Israel menggunakan "rayuan" sehingga mereka mengira bahwa akun media sosial wanita cantik merupakan wanita sebenarnya.

Menurut laporan dari HackerRead, ratusan tentara Israel menjadi tertipu sehingga smartphone mereka terinfeksi Malware.

Melalui situs resmi mereka pada tanggal 17 Februari 2020, juru bicara Israeli Defence Force (IDF) Letnan Kolonel Jonathan Conricus menjelaskan bahwa serangan yang lebih buruk berhasil digagalkan.

Namun sayangnya, para hacker Palestina telah menginfeksi ratusan smartphone dari tentara Israel.

Kumpulan akun wanita cantik palsu yang menipu tentara Israel. (IDF)

Hacker membujuk tentara Israel menggunakan foto-foto wanita cantik yang menarik perhatian sehingga mereka saling mengobrol secara intens.

Militan Hamas menggunakan platform media sosial seperti Instagram dan Facebook serta aplikasi perpesanan seperti WhatsApp dan Telegram untuk mengobrol dengan tentara Israel.

Dikutip dari ZDNet, hacker menyamar menjadi 6 karakter "wanita cantik" palsu yang mewakili akun media sosial bernama Sarah Orlova, Maria Jacobova, Eden Ben Ezra, Noa Danon, Yael Azoulay, dan Rebecca Aboxis.

Tentara yang terlibat percakapan dan terpesona dengan kecantikan karakter palsu diminta memasang salah satu dari tiga aplikasi chatting seperti Catch & See, Grixy, dan Zatu.

Aplikasi yang digunakan oleh militan Palestina untuk menginfeksi malware. (IDF)

Agen wanita cantik palsu itu berjanji berbagi banyak foto jika mereka menginstal aplikasi di atas.

Karakter palsu menyamar sebagai imigran baru Israel untuk memanfaatkan kurangnya pengetahuan mereka tentang bahasa Ibrani.

Setelah diinstal, aplikasi akan memberi kesan bahwa mereka tidak dapat berjalan di smartphone dengan menunjukkan pesan "crash".

Kemudian aplikasi secara otomatis akan menghapus ikon aplikasi pada smartphone tentara Israel untuk menipu pengguna agar berpikir bahwa aplikasi tersebut terhapus dengan sendirinya.

Padahal, aplikasi bisa berjalan di background smartphone dan akan mengambil foto, SMS, kontak dan data penting lainnya.

Aplikasi juga dapat menginstal malware lain di smartphone sehingga bisa melacak lokasi geografis smartphone secara realtime.

Akun hacker yang menyamar menjadi wanita bernama Yael Azoulay. (IDF)

Perusahaan cyber-security Check Point mengaitkan malware baru-baru ini dengan sebuah kelompok yang telah dilacak dengan nama kode APT-C-23, aktif sejak musim panas 2018.

Ini adalah kasus keempat kalinya dalam lima tahun terakhir terkait "Honey Trap" dari hacker Palestina untuk memperdaya tentara Israel.

BACA SELANJUTNYA

60 Aplikasi di Google Play Store Disusupi Malware Berbahaya, Bisa Curi Data