Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Organisasi kesehatan dunia, baru saja mengumumkan wabah virus corona telah dinyatakan sebagai pandemi, hal ini malah menjadi keuntungan dan memanfaatkan situasi di dunia digital.
Sebelumnya, peta pelacak virus corona banyak disoroti oleh berbagai pihak termasuk para peretas.
Dilansir dari laman Ubergizmo, para hacker berpotensi membuat klon dari situs web asli atau membuat situs web berbeda yang mengklaim sebagai sumber nyata.
Ada beberapa situs web yang menyerupai situs pelacak situs aslinya seperti coronavirus-real-map.com atau coronavirus-realtime.com.
Baca Juga
-
HP Murah Samsung Rp 1 Jutaan Tapi Pakai Snapdragon, Ini Jawabannya!
-
Hadirkan Hand Sanitizer Bergerak, Perusahaan Ini Malah Dihujat Netizen
-
Tanggapan AMD Soal Temuan Celah Keamanan pada Prosesornya
-
Virus Corona Mewabah, Aksi Bocah Ini Bikin Netizen Was-was
-
China Klaim Siap Rilis Vaksin Virus Corona Bulan Depan, Manjur?
Bahkan kamu akan menemukan informasi yang benar dari situs web yang palsu. Namun, situs web tidak resmi tersebut mungkin akan meminta pengunjung untuk menginstal aplikasi atau mengumpulkan informasi pribadi dengan cara apa pun.
Beberapa situs web yang dilaporkan bahkan membuat pengguna untuk menginstal aplikasi jahat di Windows untuk berpotensi membahayakan sistem.
Ada beberapa cara terbaik untuk menjauh dari situs tidak resmi yang meniru situs web asli yaitu dengan melihat URL di alamat browser.
Sementara itu, jika URL memiliki arcgis.com sebagai nama domain, pengguna berada di tempat yang tepat. Sebagai refrensi, pengguna bisa menandai situs web sumber asli.
Jika tak ada tanda-tanda seperti di atas, kamu wajib curiga situs web palsu dan membahayakan sitem kamu.
Saat ini, TheNextWeb melaprkan bahwa hal ini secara khusus merupakan ancaman bagi komputer yang didukung windows. Namun kami menyarankan pengguna untuk menjauh dari situs web pihak ketiga.
Sebelumnya, peta pelacak tersebut diciptakan untuk melacak siapa saja, negara yang terjangkit virus corona. Bahkan peta pelacakan tersebut digunakan untuk melihat situasi di suatu negara dengan melihat jumlah pasien yang positif virus corona.
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Link Phising Marak Beredar, Waspada Jika Terjadi Gejala Ini di HP Anda
-
Gegara Hacker dan Scam, Investor Kripto Kehilangan Rp 1,5 Triliun pada April 2023
-
Ancaman Siber, Pakar Temukan Aplikasi Berbahaya Google Play Dijual di Darknet
-
Exchange Bitrue Diserang Hacker, Kripto Senilai Ratusan Miliar Rupiah Hilang
-
Penelitian Kaspersky Ungkap Bagaimana Bisnis Gelap Terjadi di Darknet
-
Asal Nama Bjorka dan Serentetan Aksi Jahatnya, Termasuk Bongkar Data Rafael Alun
-
Bjorka Ejek BPJS Ketenagakerjaan, Sang Hacker Mulai Aktif di Telegram dan Twitter
-
Diduga Data Rafael Alun Trisambodo Diumbar Bjorka, Termasuk Kepemilikan Kendaraan
-
Kembali Beraksi, Kini Bjorka Sebar Data Pribadi Diduga Punya Mantan Pejabat Ditjen Pajak
-
Bjorka Umbar Data Pribadi Diduga Milik Rafael Alun Trisambodo