Kamis, 25 April 2024
Agung Pratnyawan : Senin, 30 Maret 2020 | 13:19 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Ketika memberlakukan karantina diri di rumah, banyak yang melakukan work from home maupun belajar di rumah. Dan aplikasi Zoom jadi pilihan banyak orang.

Aplikasi Zoom ini menjadi pilihan karena dianggap mudah dalam melakukan video conference. Baik untuk rapat kerja di rumah, hingga belajar online.

Aplikasi ini digunakan untuk bertatap muka dengan teman kantor dan perkuliahan online agar tetap bisa berlangsung dengan baik.

Namun belum lama ini, ada laporan menyebutkan kalau ada data pengguna aplikasi Zoom di iOS dikirimkan ke Facebook.

Dilansir dari laporan Motherboard via Ubergizmo, mereka menemukan bahwa versi iOS Zoom mengirim data pengguna ke Facebook, bahkan jika pengguna tidak memiliki akun Facebook.

Dari data temuan mereka, data yang dikirim Zoom ke Facebook mencakup informasi penggunaan seperti ketika pengguna membuka aplikasi, detail tentang model ponsel pengguna, zona waktu dan kota tempat mereka berada.

Tak hanya itu, data pengguna berupa di mana mereka terhubung hingga operator yang digunakan pengguna juga masuk dalam laporan tersebut.

Ilustrasi Facebook. (Unsplash/Alex Haney)

Data pengguna ini kemudian bisa digunakan pengiklan untuk mengirim iklan sesuai yang bisa ditargetkan.

Aplikasi Zoom tidak mengungkapkan praktik ini dan tidak dilakukan dengan cara yang jelas.

Untuk kredit Facebook, mereka mengatakan pada Motherboard bahwa sesuai dengan persyaratan mereka bagi pengembang untuk menggunakan SDK mereka, pengembang ini harus transparan dengan pengguna mereka tentang data yang dikirim kembali ke Facebook.

Aplikasi Zoom sendiri mengalami pelonjakan dalam beberapa minggu terakhir karena semakin banyak orang mulai bekerja dan belajar dari rumah.

Sampai sejauh ini, pihak aplikasi Zoom sendiri belum berkomentar apa-apa mengenai laporan data pengguna ini. (HiTekno.com/ Dinar Surya Oktarini).

BACA SELANJUTNYA

Elon Musk Menuding Microsoft Memakai Data Twitter untuk Melatih AI secara Ilegal