Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Beredar informasi yang mengklaim kalau virus corona COVID-19 dapat menular lewat udara, bahkan disebutkan kalau bisa bertahan hingga 8 jam
Pada pertengahan hingga akhir Maret 2020, beredar sebuah pesan broadcast maupun postingan dari beberapa fanspage media sosial yang menyatakan bahwa virus corona COVID-19 dapat menular lewat udara.
Narasi tersebut bertuliskan "Breaking News! COVID-19 dikonfirmasi dapat menular lewat udara (airborne) dan bertahan setidaknya 8 jam di udara! Jadi setiap orang harus memakai masker di mana saja! Breaking News: Virus corona dikonfirmasi bisa menular lewat udara! Virus corona di permukaan besi dan tembaga bisa bertahan 2 jam, plastik bisa 3 hingga 4 jam, udara bisa 8 jam tergantung kondisi!"
Benarkah postingan yang beredar di media sosial tersebut? Berikut hasil penelusuran dan cek fakta untuk mencari kebenarannya.
Baca Juga
Penjelasan:
Infeksi pernapasan dapat ditularkan melalui tetesan (droplet) berbagai ukuran. Ketika partikel tetesan berdiameter lebih dari 5-10 μm mereka disebut sebagai "tetesan pernapasan" atau "respiratory droplets".
Sementara ketika berdiameter kurang dari 5 μm, mereka disebut sebagai "inti tetesan" atau "droplet nuclei".
Bukti terkini menjelaskan bahwa SARS-CoV-2 atau virus corona yang menyebabkan COVID-19, ditularkan melalui tetesan pernapasan (respiratory droplets) dan jalur kontak (contact route).
Penularan melalui tetesan pernapasan terjadi ketika seseorang berada dalam kontak dekat (dalam radius 1 meter) dengan seseorang yang memiliki gejala penyakit pernapasan (misalnya batuk dan bersin).
Jika hal tersebut terjadi, orang itu berisiko terkena droplet di mulut, mata, atau hidungnya yang terpapar sehingga berpotensi infektif.
Penularan juga terjadi melalui fomites (benda apa pun yang terkontaminasi atau terpapar agen infeksi di lingkungan sekitar orang yang terinfeksi).
Jadi penularan COVID-19 dapat terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Selain itu, penularan juga bisa terjadi melalui kontak tidak langsung dengan orang yang terinfeksi misalnya menyentuh benda yang baru saja digunakan oleh orang yang terinfeksi seperti ponsel, stetoskop atau termometer dan lain-lain.
Untuk COVID-19, transmisi melalui udara dimungkinkan dalam keadaan dan pengaturan khusus di mana prosedur atau perawatan pendukung yang menghasilkan aerosol dilakukan; yaitu, intubasi endotrakeal, bronkoskopi, penyedotan terbuka, pemberian pengobatan nebulisasi, ventilasi manual sebelum intubasi, mengubah pasien ke posisi tengkurap, memutus hubungan pasien dari ventilator, ventilasi tekanan positif non-invasif, trakeostomi, dan resusitasi kardiopulmoner.
Melansir dari ZME Science, satu publikasi di New England Journal of Medicine telah mengevaluasi kemampuan persistensi virus COVID-19.
Ini adalah studi eksperimental yang menghasilkan aerosol menggunakan nebulizer collison tiga-jet dan dimasukkan ke dalam drum Goldberg di bawah kondisi laboratorium terkontrol.
Itu adalah mesin berdaya tinggi yang tidak mencerminkan kondisi batuk atau paru-paru manusia yang normal.
Situs ZME Science merekomendasikan bahwa kita harus membedakan apa yang MUNGKIN terjadi dalam suatu percobaan di LABORATORIUM dengan KEHIDUPAN NYATA.
Sekali lagi, penelitian dilakukan dengan menggunakan mesin yang dibangun untuk membuat aerosol sehingga kondisinya jauh dari kehidupan nyata di luar laboratorium atau rumah sakit.
Penjelasan resmi dari WHO juga sudah mengonfirmasi bahwa virus corona tidak menular lewat udara.
"Virus yang menyebabkan Covid-19 dapat menular dan ditransmisi melalui droplet ketika orang yang terinfeksi melakukan gerakan seperti batuk, bersin, dan berbicara. Droplet atau tetesan ini terlalu berat untuk bertahan di udara sehingga mereka dengan cepat langsung jatuh ke lantai atau permukaan," tulis penjelasan WHO di akun Instagram resminya.
WHO menekankan bahwa pernyataan terkait virus corona dapat menular melalui udara dan dapat bertahan 8 jam adalah sebuah informasi yang TIDAK BENAR alias hoaks.
Kesimpulan
Salah satu penelitian dan pemberitaan bersumber pada New England Journal of Medicine telah dipelintir atau mungkin disalahpahami oleh beberapa oknum sehingga menghasilkan kesimpulan yang salah seperti "penularan virus corona melalui udara".
Padahal, penelitian menggunakan mesin berdaya tinggi yang tidak mencerminkan kondisi batuk atau paru-paru manusia yang normal.
Pernyataan bahwa virus corona dapat menular dan bertahan dalam jangka waktu 8 jam merupakan sebuah pernyataan yang mengandung misinformasi.
Dari keterangan WHO kita bisa menyimpulkan bahwa virus corona tidak dapat bertahan lama di udara dan kita dianjurkan untuk menjaga jarak 1 meter dengan orang lain, melakukan desinfeksi teratur ke permukaan, rajin cuci tangan, dan hindari menyentuh wajah.
Itulah hasil hasil cek fakta pada postinga yang mengklaim virus corona COVID-19 menular lewat udara dan bisa bertahan hingga 8 jam, yang ternyata tidak benar.
Terkini
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Asnawi Mangkualam Resmi ke Real Madrid Usai Tampil Apik, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Benarkah Jokowi Beri Hadiah Mobil Mewah ke Putri Ariani karena Harumkan Nama Indonesia?
-
CEK FAKTA: Bikin Banyak Orang Kegocek, Ini yang Perlu Anda Tahu tentang Nokia Minima 2100
-
CEK FAKTA: Benarkah Amanda Manopo Cium Arya Saloka di Depan Media?
-
CEK FAKTA: Benarkah Nokia akan Luncurkan N73 Reborn? Atau Cuma HP Hoaks?
-
CEK FAKTA: Simon Cowell Beli Lagu Putri Ariani Seharga Rp 7 Triliun, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Benarkah Nokia X600 Pakai Snapdragon 8 Gen 2 Baterai 8500 mAh dan Kamera 200MP?
-
CEK FAKTA: Arya Saloka Meninggal Usai Kecelakaan Naik Moge, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Benarkah Luna Maya Bangun Rumah dengan Maxime Bouttier di Bali?
-
CEK FAKTA: Benarkah Nokia X200 Ultra Pakai baterai 7100 mAh dan Kamera 200MP