Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Bukalapak bakal bertindak tegas pada pihak-pihak atau oknum yang melakukan penimuan alat kesehatan di platform miliknya. Bahkan tak segan-segan Bukalapak akan menempuh jalur hukum.
Langkah ini diambil lantaran diketahui ada beberapa penjual di Bukalapak yang menjual alat-alat kesehatan, seperti masker, hand sanitizer, dan rapid test COVID-19, dengan harga selangit.
Padahal, kedua barang tersebut sangat dibutuhkan masyarakat di tengah pandemi virus corona COVID-19 seperti sekarang ini.
Tak tanggung-tanggung, startup unicorn ini bakal memperkarakan pelapak yang memanfaatkan pandemi COVID-19 untuk meraup keuntungan ke jalur hukum melalui POLRI.
Baca Juga
CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin menuturkan, pelaporan ke pihak kepolisian juga berlaku bagi para pelapak yang kedapatan menaikkan harga alat kesehatan di luar batas kewajaran.
"Kami telah menutup ribuan akun pelapak yang memanfaatkan situasi pandemi ini untuk meraup keuntungan dengan menaikkan harga secara tidak wajar, menjual barang dengan deskripsi yang tidak sesuai, serta memperjual-belikan alat kesehatan yang tidak sesuai aturan BPOM dan Kemenkes. Apabila melanggar hukum, pasti akan kami tindak," tegas Rahmat secara tertulis, Kamis (2/4/2020).
Nantinya, bagi pelapak yang terbukti melakukan bentuk penipuan online, penimbun alat kesehatan dan penjual rapid test akan mendapatkan sanksi berdasarkan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
Soal modus penipuan alat kesehatan di Bukalapak, biasanya pelapak melakukan aksi pengiriman barang bodong dan juga melalui phishing.
Sekadar informasi, phishing merupakan salah satu metode andalan penipu di tengah timbulnya permintaan tinggi dan kepanikan masyarakat untuk mencari alat kesehatan.
Melalui phishing, seorang penipu meminta target untuk memberikan data-data penting di tautan yang tidak resmi dengan berbagai alasan yang berujung dengan peretasan.
Itulah langkah tegas Bukalapak dalam memberantas oknum yang melakukan penipuan alat kesehatan di platform mereka. (Suara.com/ Tivan Rahmat).
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Gadis Kembar Jadi Pelaku Penipuan Pre Order iPhone, Begini Kronologi Lengkapnya!
-
Netizen Ramai Berburu Video Syur Mirip Rebecca Klopper, Waspadai Link Phising
-
Manfaatkan Akun Twitter, Penipuan Jastip Tiket Konser Coldplay Raup Cuan Ratusan Juta
-
Muncul Scam Baru Pakai Nama Gmail, Bagaimana Cara Antisipasinya?
-
Ramai Penipuan di Email Gmail, Google Sampai Harus Turun Tangan Sebarkan Peringatan
-
Lebih dari 150 Ribu Ancaman ke Sistem Pembayaran, Phising Seperti "Flu"
-
Ratusan Jemaah Umrah Ditipu Travel Naila, Modus Catut Nama Ulama
-
Jerome Polin Kena Spill Netizen di Twitter, Dituding Lakukan Penipuan
-
Modus Penipuan Surat Tilang Elektronik via WhatsApp, Polri Himbau Masyarakat Lebih Waspada
-
Profil Ajudan Pribadi, Dampingi Konglomerat Hingga Jadi Selebgram yang Sering Flexing