Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Aplikasi meeting online Zoom tengah marak digunakan untuk rapat hingga kelas online. Namun siapa sangka banyak tuduhan terkait keamanan pada aplikasi Zoom. Bahkan Taiwan sampai melarang pemakaian aplikasi ini.
Taiwan telah menerbitkan larangan pemakaian aplikasi Zoom untuk urusan pemerintahan dengan alasan keamanan.
Pemerintah Taiwan, seperti dilansir BBC, mengatakan bahwa badan-badan resmi pemerintah seharusnya tidak menggunakan produk yang keamanannya dipertanyakan, seperti Zoom.
Pemerintah Taiwan mendesak para aparatnya untuk menggunakan aplikasi lain dan sebaiknya aplikasi buatan dalam negeri. Jika tidak, mereka dipersilahkan menggunakan layanan Skype dari Microsoft atau Duo dari Google.
Baca Juga
Larangan Taiwan itu diumumkan setelah terungkap bahwa sebagian lalu-lintas data aplikasi Zoom melewati China.
Taiwan menganggap pemerintah China sebagai lawan, sebaliknya China menganggap Taiwan adalah provinsi yang membangkang dan harus kembali ke pangkuan Beijing.
Pekan lalu sejumlah peneliti menemukan bahwa sebagian trafik Zoom melewati China, meski para peserta video call atau rapat online berada di Amerika Serikat.
Peneliti lain menemukan juga bahwa ratusan pegawai Zoom beroperasi dari China dan karenanya aplikasi itu bisa saja dipengaruhi oleh pemerintah China.
Adapun Zoom menjelaskan bahwa trafiknya secara tak sengaja berputar melewati China dan sudah meminta maaf. Zoom juga berjanji akan memperbaiki kemanan dan menjamin privasi pengguna.
Larangan dari Taiwan adalan pukulan terbaru untuk Zoom yang memang banyak digunakan di sektor swasta dan pemerintahan, termasuk oleh jajaran pemerintahan Inggris dan Indonesia.
Sebelumnya banyak tudingan dan kecurigaan dialamatkan ke Zoom. Aplikasi itu misalnya dituding menyerahkan data pengguna diam-diam ke Facebook; mengklaim menggunakan end to end encryption (padahal tidak, Zoom belakangan mengakui dan minta maaf); dan keamanannya mudah dibobol sehingga orang tak bertanggung jawab sering masuk tanpa diundah ke sebuah meeting atau video call untuk membuat keonaran (aksi begini dinamai Zoombombing).
Di Tanah Air Kementerian Komunikasi dan Informatikan telah ditugaskan oleh DPR untuk mencari pengganti aplikasi Zoom dan pemerintan diminta untuk tak menggunakan aplikasi tersebut.
Itulah langkah Taiwan yang melarang pemakaian aplikasi Zoom untuk urusan pemerintahaan karena urusan keamanan. Terutama dengan data yang terkirim ke China. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
-
Memahami Pentingnya Keamanan dan Penyalahgunaan Data
-
Hasil Studi Cloudflare, Indonesia Rugi Rp 15 Miliar akibat Insiden Keamanan Siber
-
7 Cara Menjaga Keamanan Dokumen Digital Anda
-
Pakar Keamanan Siber Temukan Celah di Sistem Centang Biru Baru Gmail
-
Apa Itu Serangan Volt Typhoon, Bagaimana Menghindarinya?
-
Waduh, Kelompok Ransomware Lockbit Ancam Sebarkan Data Jutaan Nasabah BSI
-
Jaga Privasi dan Keamanan, Lakukan Langkah Ini sebelum Menjual HP Bekas Pribadi
-
Mie Instan Rasa Ayam Spesial di Taiwan Mengandung Zat Pemicu Kanker
-
Ekspor Chip Taiwan Merosot Drastis, Ada Apa?