Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Salah satu gereja di San Fransisco, Amerika Serikat diterobos peretas saat pelaksanaan kelas kajian Injil via Zoom, kelas tersebut dihujani film porno. Alhasil gereja tersebut menggugat Zoom.
Gereja Lutheran Santo Paulus, salah satu gereja paling tua di kota itu, menggelar kajian Injil pada 6 Mei kemarin. Yang hadir dalam kelas itu rata-rata orang tua.
Tetapi setelah 42 menit perlalu, layar komputer tiba-tiba dibajak dan tombol kendali direbut. Tak lama, film-film porno muncul di layar komputer. Rentetan peristiwa ini tertuang dalam dokumen gugatan yang didaftarkan pada Rabu (13/5/2020).
"Rekaman itu menjijikan - menggambarkan orang dewasa berhubungan seksual satu sama lain dan pada anak-anak, sembari melecehkan mereka secara fisik," bunyi gugatan tersebut.
Baca Juga
-
Berumur Ribuan Tahun, Fosil Jejak Kaki Ini Ungkap Kehidupan Kuno Afrika
-
Berbentuk Menyeramkan, Spesies Baru Hewan Laut Dalam Ditemukan Ilmuwan
-
Saingi Zoom, Messenger Rooms Bisa Muat 50 Orang dalam Video Call
-
Terinspirasi PSBB, Kreasi Tas Kain Berbentuk Masker Ini Viral
-
Penampakan Redmi K30 Pro dengan Bodi Transparan Beredar, Siap Meluncur?
Dilansir dari laman Suara.com, dalam gugatan juga disebut bahwa Zoom sudah mengakui bahwa peretas tersebut sudah sering melakukan aksinya dan sudah dilaporkan berkali-kali ke pihak yang berwenang.
Zoom, dalam gugatan itu, dituding mengutama keuntungan ketimbang perlindungan data serta privasi pengguna. Para penggugat meminta ganti rugi atas pelanggaran terhada privasi, pelanggaran terhadap peraturan perlindungan hak konsumen di California, dll.
"Kami menggugat hanya setelah Zoom menolak untuk menanggapi kami dengan serius," kata Mark Molumphy, salah satu pengacara gereja tersebut.
Zoom sendiri membantah klaim gereja tersebut. Perusahaan itu mengatakan bahwa pihaknya bertindak cepat untuk menjawab keluhan gereja tersebut. Zoom mengklaim telah langsung memblokir akses peretas tersebut setelah menerima laporan dari pihak gereja.
"Kami meminta agar semua pengguna untuk memanfaatkan fitur-fitur keamanan terbaru Zoom... termasuk untuk tidak menyebarkan ID meeting dan password-nya, seperti yang terjadi dalam kasus ini," terang Zoom. (Suara.com/Liberty Jemadu)
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Peneliti Tencent Ungkap Potensi Kerentanan Pengaman Ponsel dengan Sidik Jari, Mudah Dibobol?
-
Penelitian Kaspersky Ungkap Bagaimana Bisnis Gelap Terjadi di Darknet
-
Situs Pemerintah Jerman Berguguran karena Serangan DDoS, Rusia Bantah Keterlibatan
-
Belajar dari Kasus Pembobolan Akun Paypal, Begini Bahayanya Credential Stuffing
-
Hampir 35.000 Akun Paypal Dibajak, Sebabnya Sepele
-
Ngeri Ulah Hacker yang Bisa Bikin Senegara Jadi Offline, Kini Terpaksa Mendekam di Balik Jeruji Besi
-
Lama Tak Muncul, Bjorka Kembali Bikin Heboh, BSSN Kena Sindiran Pedas
-
Hacker Kembali Berulah, Perusahaan Senjata Canggih Israel Ini Jadi Korban
-
Jadi Maskot Peretas, Ternyata Ini Fakta Kelam di Balik Topeng Hacker Anonymous Guy Fawkes
-
Korea Utara Kerahkan Hacker untuk Serang Amerika Serikat dan Jepang, Diduga Ini Tujuannya