Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump belum lama ini cuitannya dilabeli oleh Twitter dan dianggap menyesatkan. Hal ini lantas memicu amukan Donald Trump dan mengancam akan menghapus media sosial.
Mendengar hal tersebut, bos Twitter Jack Dorsey tak terima dan menjelaskan secara rinci mengenai label cek fakta yang disematkan pada tweet Donald Trump di Twitter.
Dalam akun Twitter pribadinya @jack menjelaskan bahwa dengan tegas dirinya menyebutkan ini adalah tanggung jawabnya dalam situasi ini ia menekankan agar tak menekan karyawan Twitter lainnya.
Pada utas yang dibuatnya, Jack Dorsey menjelaskan bahwa ''Tujuannya adalah menhubungkan titil pernyataan yang bertentangan dan informasi menuju pada perselisihan, sehingga orang dapat menilai sendiri'' tulisnya di Twitter.
Baca Juga
-
Mawang Masuk 9GAG, Dijuluki "Voice of An Angel" dan Bikin Bule Bingung
-
Hanya Hidup 4 Hari, Kucing Berwajah Dua Ini Bikin Netizen Sedih
-
Terpopuler: Laptop Gaming Ustadz Abdul Somad dan Burung Hantu Terbesar
-
Jack Dorsey Yakinkan Tak Akan Sematkan Tombol Edit di Twitter
-
Batasi Buka Twitter, Jack Dorsey Ngaku Main Cuma 2 Jam Sehari
Jack Dorsey juga mengatakan bahwa transparansi yang dilakukan Twitter sangat penting, sehingga orang dapat dengan jelas melihat alasan di balik tindakan yang dilakukan pihak Twitter.
Sebelumnya, Donald Trump diketahui mencuitkan yang membuat tweet yang diunggahnya pada hari Selasa (26/5/2020) tersebut dilabeli cek fakta oleh Twitter.
Hal ini dilakukan Twitter, karena cuitannya dianggap menyebarkan informasi yang menyesatkan.
Saat dilabeli dengan cek fakta, Donald Trump murka dan mengatakan ''Twitter benar-benar melumpuhkan kebebasan berpendapat, dan saya sebagai Presiden, tidak akan membiarkan itu terjadi'' tulisnya dalam media sosial Twitter.
Dilansir dari laman The Verge, menurut juru bicara Twitter, tweet itu berisi informasi yang menyesatkan mengenai proses pemungutan suara dan telah dilabeli untuk memberikann konteks tambahan di sekitar surat suara.
Tautan yang dilampirkan dalam cuitan Donald Trump juga mengarah ke fakta mengenai surat suara, tautan tersebut juga mengarah ke kumpulan tweet dan artikel berita yang membantah pernyataan presiden Amerika Serikat tersebut.
Pada bagian atas halaman pemeriksaan fakta, Twitter menuliskan Donald Trump keliru mengklaim bahwa surat suara yang masuk akan menghasilkan 'Pemilu yang dipalsukan'. Namun, pemeriksa cek fakta Twitter mengatakan tidak ada bukti bahwa surat suara yang masuk terkait dengan pemalsuan.
Donald Trump juga merespon di Twitter dan mengatakan perusahaan itu sekarang ikut campur dalam pemilihan Presiden 2020, ia juga mengatakan bahwa benar-benar menahan pidato gratis dalam serangkaian cuitannya pada Selasa malam.
Terkini
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
- Nuon Optimistis Dorong Transformasi Digital Melalui Inovasi di Industri Hiburan
- Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
- Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia
Berita Terkait
-
Diremehkan Karena Punya Penampilan Begini, Pria Ini Ternyata Punya Harta Triliunan
-
Sah, Akun Facebook Donald Trump Sudah Dipulihkan
-
Sempat Ditangguhkan, Akun Facebook dan Instagram Donald Trump akan Kembali
-
Meta Segera Umumkan Nasib Akun Instagram dan Facebook Donald Trump
-
Sambut Twitter 2.0, Musk Matikan Fitur Moments
-
Panas, Meta Siapkan Pesaing untuk Tandingi Twitter
-
Tak Cuma Sama Apple, Kegaduhan di Twitter Kini Mengundang Campur Tangan Pemerintah AS
-
Akunnya Tak Lagi Diblokir, Donald Trump Tetap Ogah Balik ke Twitter, Ini Sebabnya
-
Elon Musk Kembalikan Akun Twitter Donald Trump, Malah Begini Tanggapannya
-
Pantas Saja Ramai Tagar #RIPTwitter, Ternyata Ini yang Terjadi di Kantornya