Jum'at, 29 Maret 2024
Dinar Surya Oktarini : Senin, 08 Juni 2020 | 10:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Usai menerima keluhan hak cipta, Twitter, Facebook bahkan media sosial Instagram menghapus video kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump di platform mereka.

Video hampir empat menit menampilkan gambar dari mendiang George Flyod yang meninggal dan memicu protes kekerasan di seluruh negeri tersebut dihapus karena adanya laporan dari pemegang hak cipta.

Ketiga media sosial tersebut memutuskan untuk menghapus video kampanye karena menerima komplain dari pemilik hak cipta video tersebut.

Media sosial Twitter mengaku tengah menonaktifkan video singkat tersebut, sementara Facebook dan Instagram menghapus unggahan video kampanye Donald Trump.

Dilansir dari laman The Verge, menurut bos Twitter, Jack Dorsey penghapusan video tersebut ditarik karena mendapat keluhan dari Digital Millennium Copyright Act.

Presiden AS, Donald Trump. (Instagram/ @realdonaldtrump)

Salah satu juru bicara Facebook mengatakan bahwa pihaknya telah menerima keluhan hak cipta atas video tersebut. ''Organisasi yang menggunakan seni asli yang dibagikan di Instagram diharapkan memiliki hak untuk melakukannya.'' tambahnya.

Video kampanye Donald Trump berdurasi 3 menit 45 detik tersebut menampilkan kumpulan foto dan video dari aksi damai dan polisi yang tengah memeluk para demonstran, serta ditambahi dengan adegan gedung terbakar dan ditambah dengan backsound piano dan narasi dari Trump.

Tak terima videonya dinonaktifkan oleh Twitter, Donald Trump sempat protes, namun Jack Dorsey menanggapi hal tersebut dan mengatakan jika tindakan Twitter tidak ilegal karena adanya keluhan pelanggaran hak cipta.

Adu argumen antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump ini bukan terjadi kali ini saja, sebelumnya Jack Dorsey pernah menanggapi unggahan Donald Trump yang marah karena cuitannya ditandai ''klaim palsu'' oleh Twitter beberapa waktu lalu.

BACA SELANJUTNYA

Akunnya Tak Lagi Diblokir, Donald Trump Tetap Ogah Balik ke Twitter, Ini Sebabnya