Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Usai menerima keluhan hak cipta, Twitter, Facebook bahkan media sosial Instagram menghapus video kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump di platform mereka.
Video hampir empat menit menampilkan gambar dari mendiang George Flyod yang meninggal dan memicu protes kekerasan di seluruh negeri tersebut dihapus karena adanya laporan dari pemegang hak cipta.
Ketiga media sosial tersebut memutuskan untuk menghapus video kampanye karena menerima komplain dari pemilik hak cipta video tersebut.
Media sosial Twitter mengaku tengah menonaktifkan video singkat tersebut, sementara Facebook dan Instagram menghapus unggahan video kampanye Donald Trump.
Baca Juga
-
Raisa Minta Edit Foto di GBK Pas Manggung, Hasilnya Malah Bikin Ngakak
-
Spektakuler, Jepang Siapkan Hujan Meteor Buatan untuk Olimpiade 2021
-
Potret Ganjar Pranowo Suapi Istri Viral, Netizen: Jiwa Jomblo Menjerit
-
Donald Trump Ngamuk Cuitannya Ditandai, Bos Twitter Buka Suara
-
Berpotensi Menyesatkan, Cuitan Donald Trump Ditandai Twitter
Dilansir dari laman The Verge, menurut bos Twitter, Jack Dorsey penghapusan video tersebut ditarik karena mendapat keluhan dari Digital Millennium Copyright Act.
Salah satu juru bicara Facebook mengatakan bahwa pihaknya telah menerima keluhan hak cipta atas video tersebut. ''Organisasi yang menggunakan seni asli yang dibagikan di Instagram diharapkan memiliki hak untuk melakukannya.'' tambahnya.
Video kampanye Donald Trump berdurasi 3 menit 45 detik tersebut menampilkan kumpulan foto dan video dari aksi damai dan polisi yang tengah memeluk para demonstran, serta ditambahi dengan adegan gedung terbakar dan ditambah dengan backsound piano dan narasi dari Trump.
Tak terima videonya dinonaktifkan oleh Twitter, Donald Trump sempat protes, namun Jack Dorsey menanggapi hal tersebut dan mengatakan jika tindakan Twitter tidak ilegal karena adanya keluhan pelanggaran hak cipta.
Adu argumen antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump ini bukan terjadi kali ini saja, sebelumnya Jack Dorsey pernah menanggapi unggahan Donald Trump yang marah karena cuitannya ditandai ''klaim palsu'' oleh Twitter beberapa waktu lalu.
Terkini
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
- Nuon Optimistis Dorong Transformasi Digital Melalui Inovasi di Industri Hiburan
- Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
- Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia
Berita Terkait
-
Sah, Akun Facebook Donald Trump Sudah Dipulihkan
-
Sempat Ditangguhkan, Akun Facebook dan Instagram Donald Trump akan Kembali
-
Meta Segera Umumkan Nasib Akun Instagram dan Facebook Donald Trump
-
Sambut Twitter 2.0, Musk Matikan Fitur Moments
-
Panas, Meta Siapkan Pesaing untuk Tandingi Twitter
-
Tak Cuma Sama Apple, Kegaduhan di Twitter Kini Mengundang Campur Tangan Pemerintah AS
-
Akunnya Tak Lagi Diblokir, Donald Trump Tetap Ogah Balik ke Twitter, Ini Sebabnya
-
Elon Musk Kembalikan Akun Twitter Donald Trump, Malah Begini Tanggapannya
-
Pantas Saja Ramai Tagar #RIPTwitter, Ternyata Ini yang Terjadi di Kantornya
-
Sempat Kena Take Down, Centang Abu-Abu pada Twitter Kini Sudah Bisa Lagi