Jum'at, 19 April 2024
Agung Pratnyawan : Selasa, 23 Juni 2020 | 22:02 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Dalam menghadapi masa sulit, Gojek telah mengambil keputusan untuk melakukan perampingan. Yakni dengan menutup GoLife dan memilih fokus ke layanan inti.

Dalam rilis yang diterima HiTekno.com pada Selasa (23/6/2020), Gojek telah menggelar townhall meeting yang dihadiri seluruh karyawan.

Gojek mengumumkan strategi perusahaan untuk memperkuat fokus pada bisnis inti yang memiliki dampak luas kepada masyarakat.

Yaitu bisnis transportasi, pesan antar makanan, da uang elektronik sebagai langkah jangka panjang Gojek dalam menghadapi pandemi.

Dua keputusan utama dalam strategi Gojek mendatang juga telah resmi diumumkan. Yang pertama menghentikan sejumlah layanan non-inti.

Yang kedua adalah perampingan struktur perusahaan secara menyeluruh untuk mengoptimalisasi pertumbuhan yang berkesinambungan di masa mendatang.

Layanan yang dihentikan adalah GoLife yang meliputi GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi, akan dihentikan.

Driver ojol Gojek dan Mitra GoFood. (Gojek)

Meski begitu, aplikasi GoLife dapat digunakan hingga 27 Juli 2020.

Penutupan layanan GoLife sayangnya akan berdampak pada mitra GoLife karena pandemi COVID-19. Gojek akan memberikan dukungan berupa 'Program Solidaritas Mitra COVID-19' kepada mitra yang aktif menggunakan platform sebelum adanya pembatasan akibat COVID-19.

Hal ini berupa program peningkatan keterampilan melalui pelatihan online yang dapat menjadi bekal jangka panjang untuk memperoleh penghasilan tambahan. Selain itu, Gojek juga akan memberikan program bantuan dana tunai untuk mitra aktif yang memenuhi kriteria.

Menyusul penutupan layanan GoLife ini, Gojek juga melakukan pengurangan karyawan sebanyak 430 orang (9 persen dari total karyawan Gojek).

Karyawan Gojek yang terdampak dengan keputusan ini akan mendapat benefit termasuk pesangon di atas standar yang ditetapkan pemerintah.

Berikut adalah dukungan Gojek bagi karyawan yang terdampak:

  1. Pesangon: Keberlangsungan finansial menjadi perhatian terbesar saat ini. Karyawan yang terdampak akan menerima pesangon (kami menetapkan minimum gaji 4 pekan) ditambah tambahan 4 pekan gaji untuk setiap tahun lamanya bekerja.
  2. Pembayaran gaji selama periode pemberitahuan: Kami tidak mewajibkan karyawan yang terdampak untuk bekerja saat sudah memasuki periode pemberitahuan, supaya karyawan dapat fokus memikirkan mengenai rencana mereka di masa mendatang. Namun, kami tetap akan membayar gaji mereka secara penuh.
  3. Equity arrangement: Masa tunggu (annual cliff) bagi karyawan yang memiliki hak kepemilikan saham akan dihapus, sehingga karyawan yang meninggalkan Gojek dapat memiliki saham di perusahaan yang telah mereka bangun.
  4. Pembayaran cuti tahunan dan hak lainnya: Kami akan membayarkan cuti tahunan yang tidak digunakan, selain juga hak-hak lainnya termasuk cuti melahirkan.
  5. Perpanjangan asuransi kesehatan: Di tengah krisis kesehatan global ini, kami ingin memastikan bahwa kebutuhan terkait kesehatan karyawan yang terdampak tetap dapat terpenuhi. Kami akan memperpanjang skema asuransi kesehatan bagi karyawan yang terdampak dan juga bagi keluarga mereka, hingga 31 Desember 2020.
  6. Perlengkapan: Karyawan dapat tetap memiliki laptop mereka untuk membantu mencari peluang lain.
  7. Perpanjangan program bantuan karyawan: Kami sangat memperhatikan kondisi emosional dan psikologis karyawan yang terdampak. Oleh karena itu, kami memperpanjang masa dukungan kami, mencakup program layanan kesehatan mental, finansial, dan konsultasi lainnya selama tiga bulan ke depan.
  8. Program outplacement: mencari pekerjaan baru tidak pernah mudah, sehingga kami memberikan program outplacement yang akan membantu setiap orang untuk mencari pekerjaan.

Langka yang telah diumumkan ini membuat Gojek dapat menggunakan sumber daya untuk memperkuat fokus pada bisnis, khususnya pada tiga layanan inti.

Ilustrasi kantor Gojek. (Suara.com/Dythia Novianty)

Terkaut keputusan ini, duo Co-CEO Gojek juga menyampaikan pesan kepada para karyawan melalui email internal.

Berikut pesan dari Kevin dan Andre:

Dari Kevin:

"Lima tahun lalu, kita pernah mengalami suatu momen di mana Gojek hampir kehabisan dana; gaji harus dibayarkan dalam beberapa hari dan tanpa tambahan dana, kami tidak dapat menggaji setiap orang pada bulan itu. Saya menelepon ke mana-mana meminta bantuan untuk dana darurat (pada saat itu Andre duduk di jajaran komisaris dan dia salah satu orang yang saya hubungi). Saat itu saya duduk di tangga di kantor kita sebelumnya, memandangi 150 karyawan yang bergantung pada kami untuk bisa mendapatkan solusi."

"Pada momen itu, saya sangat bersyukur kepada para karyawan yang telah menaruh harapan, impian dan ambisi ke startup kecil ini. Saat itu, saya berpikir, jika perusahaan tidak bertahan, maka kami akan mengecewakan setiap orang yang ada di kantor ini. Syukurnya, akhirnya kami bisa mendapatkan pendanaan, dan dapat mengembangkan Gojek hingga terus tumbuh besar seperti hari ini."

"Salah satu ketakutan terbesar saya sebagai seorang pemimpin adalah mengecewakan kalian semua dan itu adalah masa tersulit yang pernah saya rasakan selama di Gojek, hingga hari ini. Hari ini, di dalam setiap townhall meeting, saya merasa telah mengecewakan banyak dari tim kita. Secara pribadi, saya ingin meminta maaf untuk keputusan yang harus kita ambil. Kepada kalian yang harus meninggalkan Gojek, tolong diketahui bahwa ini adalah kesalahan kami berdua, saya dan Andre, bukan kalian. Kami memohon maaf kali ini telah mengecewakan kalian. Kami sangat berterima kasih bahwa kalian telah memberikan kontribusi berarti bagi kesuksesan Gojek selama bertahun-tahun. Kalian telah menjadi bagian yang bernilai dari sejarah dan perjalanan Gojek; setiap perusahaan akan beruntung untuk memiliki kalian di dalam tim mereka dan kami akan membantu kalian semaksimal mungkin untuk dapat melangkah lebih jauh di perjalanan karir kalian. Tolong jangan ragu untuk menghubungi saya langsung jika ada yang ingin kalian bicarakan."

Dari Andre:

"Ketika kami memulai sebagai Co-CEO, saya mengatakan kepada setiap orang bahwa saya akan senantiasa melakukan segala sesuatu dengan kepala dingin dan pikiran matang, apapun situasi yang dihadapi Gojek. Saya berharap janji tersebut bisa meyakinkan kalian bahwa keputusan ini sama sekali tidak mudah dan diambil setelah melalui proses kontemplasi yang panjang dan pemikiran yang matang. Ini merupakan keputusan tersulit yang pernah saya ambil selama sejarah saya di Gojek. Saya berharap kita dapat membangun perusahaan yang bisa membawa kita semua ke babak selanjutnya. Namun, dengan adanya ketidakpastian di depan kita, kita harus fokus pada misi yang kita tetapkan dan memastikan bahwa misi tersebut dapat terus tumbuh dan ada."

"Kami telah melakukan berbagai langkah untuk mengoptimalkan perusahaan supaya dapat terus tumbuh dan memiliki dampak. Namun kami sangat naif karena berpikir bahwa pertumbuhan akan terus terjadi. Kami tidak cukup mengantisipasi adanya penurunan yang tidak dapat dihindari seperti pandemi yang terjadi saat ini, dan sekarang kami membayar untuk itu. Namun, apakah saya menyesali itu? Tidak, karena setidaknya saya bisa punya kesempatan dan kehormatan untuk bekerja sama dengan banyak sekali individu istimewa dan memiliki banyak potensi, untuk menjalankan misi kita bersama-sama meski hanya dalam waktu singkat."

"Kepada kalian yang akan meninggalkan Gojek, saya tahu bahwa pertemuan keputusan ini menyebabkan kesedihan, kemarahan dan kekecewaan. Jika kalian mengizinkan saya untuk meminta satu hal kepada kalian, saya meminta janganlah kalian kehilangan rasa cinta terhadap Gojek. Saya berharap ketika kalian berada di jalan, dan melihat mitra driver Gojek yang dengan bangga memakai helm dan jaket hijau, kalian akan selalu ingat dan merasa bangga, bahwa kalian memiliki peran penting dalam mewujudkan ini semua."

Itulah pesan duo co-CEO Gojek kepada para karyawan melalui email internal setelah memutusakan menutup layanan GoLife dan perampingan perusahaan.

BACA SELANJUTNYA

Gojek Luncurkan Jaket Baru, Berharap Bisa Memperkuat Semangat Gotong Royong