Selasa, 23 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Kamis, 25 Juni 2020 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Pada Rabu (24/6/2020), Google secara resmi merilis Google Cloud Platform (GCP) baru di Jakarta, Indonesia melalui virtual meeting. 

Google Cloud Platform dirancang untuk mendukung pelanggan di Indonesia, region Jakarta adalah region GCP pertama di Indonesia dan yang ke-9 di Asia Pasifik. 

Menurut CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai, region baru ini akan lebih mempermudah dan mempercepat perusahaan besar atau kecil untuk menggunakan AI dan data analytics Google.

"Di Indonesia, perusahaan seperti Tokopedia menggunakan Google Cloud untuk memperkirakan permintaan dan mengelola inventaris atau Sequis Life yang menggunakan Anthos dan layanan mikro untuk membangun aplikasi sendiri untuk membantu agen melayani nasabah setiap hari," kata Sundar Pichai melalui virtual meeting peluncuran Google Cloud Platform di Jakarta.

Google Cloud Jakarta Region Launch [screenshot Google].

Sundar Pichai menambahkan, tidak peduli ukuran perusahaan pelanggan dan di industri apapun, Google Cloud hadir di Indonesia untuk mendukung transformasi digital dengan teknologi yang sama yang memberdayakan produk Google seperti Google Search dan Gmail.

"Saya sangat menantikan bagaimana region Jakarta ini akan menggunakan Google Cloud untuk membangun bisnis baru dan menyingkap peluang baru untuk masyarakat di Indonesia dan di seluruh dunia," tambah Sundar Pichai.

Kehadiran Google Cloud Platform di Jakarta ini disambut baik oleh Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang turut serta dalam virtual meeting bersama Google.

"Kehadiran Google Cloud tentu akan menjadi bagian penting dalam penguatan dan pengembangan teknologi berbasis digital di Indonesia. Pemerintah Indonesia berharap kehadiran pusat data ini dapat turut memperkokoh keamanan dan privasi data, meningkatkan kemajuan ekonomi digital, dan di saat bersamaan juga mampu mempertajam penerapan berbagai macam teknologi digital seperti Data Analytics, Artificial Intelligence, Machine Learning, dan sebagainya," ucap Johnny G. Plate.

Menurutnya, Indonesia saat ini tengah melakukan percepatan transformasi digital menuju masyarakat digital dengan fokus utama pada penyelesaian pembangunan infrastruktur telekomunikasi.

Penataan spektrum frekuensi termasuk untuk mengakselerasi penerapan teknologi 5G, perencanaan pembangunan Pusat Data Nasional, Pusat Data Pemerintah, pengembangan sumber daya manusia atau talenta digital, dan pemrosesan beberapa legislasi primer untuk mendukung berkembangnya ekosistem ekonomi digital.

"Peluncuran Google Cloud hari ini merupakan contoh sinergi yang sangat baik, di mana sektor dunia usaha, sektor bisnis, turut mendukung kebijakan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan teknologi masa kini," tambah Johnny G. Plate.

Percepatan transformasi digital juga sejalan dengan misi Google Cloud. Menurut Thomas Kurian, CEO Google Cloud, misi GCP adalah membantu organisasi mempercepat transformasi dengan menerapkan teknologi digital. Google Cloud menyediakan infrastruktur, platform, dan rangkaian solusi khusus industri untuk membantu organisasi dengan transformasi digital.

"Dengan peluncuran ini, kini kami aktif di 24 wilayah di seluruh dunia dan 73 zona. Kami tak hanya meluncurkan wilayah cloud baru, kami juga berkomitmen lebih banyak hari ini untuk membantu mengembangkan bakat yang penting bagi perjalanan transformasi digital di Indonesia," jelas Thomas Kurian.

Untuk membantu membangun tenaga kerja yang siap dengan cloud, Google mulai memberikan 150.000 laboratorium pelatihan langsung tahun ini di Indonesia. Dengan memberikan akses gratis ke sesi pelatihan GCP, kredit, dan berbagai inisiatif kesiapan karir untuk membantu masyarakat memiliki sertifikasi Google.

Google Cloud Platform region Jakarta dirilis dengan kemasan layanan standar Google, termasuk Compute Engine, Google Kubernetes, Cloud SQL, Cloud Storage, Cloud Spanner, Cloud Bigtable, dan BigQueey.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

BACA SELANJUTNYA

Ngotot Minta WFH, Karyawan Google Ancam Walkout!