Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pemakaian teknologi 5G dari Huawei telah menjadi perdebatan berbagai pihak, hingga negara. Tidak lain karena masalah keamanan yang ditakutkan sejumlah negara, seperti Inggris.
Namun kini, Inggris berencana mengakhiri penggunaan teknologi 5G Huawei segera setelah tahun ini di tengah masalah keamanan.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, siap melakukan perubahan kebijakan utama setelah GCHQ diyakini telah menilai kembali risiko yang ditimbulkan oleh perusahaan teknologi China.
Sebuah studi yang akan disampaikan kepada Johnson minggu ini, menyatakan bahwa sanksi AS terhadap Huawei akan memaksa perusahaan untuk menggunakan teknologi yang "tidak dipercaya".
Baca Juga
Keputusan perdana menteri untuk mengizinkan Huawei memiliki keterbatasan dalam jaringan 5G Inggris telah menyebabkan ketegangan antara London dan Washington DC dalam beberapa bulan terakhir.
Sebuah laporan oleh National Cyber Security Center GCHQ dikutip The Independent dari Sunday Telegraph, Senin (6/7/2020), telah memutuskan bahwa sanksi AS yang melarang Huawei menggunakan teknologi yang mengandalkan kekayaan intelektual Amerika, telah memiliki dampak "parah" pada perusahaan.
Surat kabar itu menyatakan bahwa para pejabat sedang menyusun proposal untuk mencegah peralatan Huawei baru dipasang di jaringan 5G, dalam waktu enam bulan.
Keterlibatan perusahaan teknologi China di jaringan 5G Inggris juga menyebabkan kekhawatiran di antara sejumlah tokoh terkemuka di backbench Konservatif.
The Mail on Sunday melaporkan bahwa Pusat Keamanan Cyber Nasional diperintahkan untuk melakukan peninjauan atas situasi tersebut. Menurut surat kabar tersebutu, organisasi itu menemukan bahwa sanksi AS berdampak besar pada kelangsungan hidup perusahaan.
Itulah keputusan Inggris untuk segera menghentikan pemakaian teknologi 5G Huawei setelah menimbulkan perdebatan dan ketegangan. (Suara.com/ Dythia Novianty).
Terkini
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
Berita Terkait
-
Huawei MateBook D 14, Laptop Premium Bobot Ringan dan Performa Kencang
-
Huawei MatePad 11.5 PaperMatte Edition Resmi Rilis di Indonesia, Cek Berapa Harganya
-
Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
-
Resmi Rilis ke Indonesia, Cek Apa yang Ditawarkan Huawei FreeBuds Pro 3
-
Huawei MateBook D 16 Terbari Hadir Resmi di Indonesia, Layar Besar namun Ringan
-
Huawei Watch Fit SE Resmi Hadir di Indonesia, Cek Berapa Harganya?
-
Solusi MediaTek untuk Menghadirkan Kecepatan Data 5G dan Efisiensi Daya
-
Huawei MatePad 11 PaperMatte Edition, Hadir dengan Layar Bertekstur Serasa Kertas
-
Huawei Watch GT 4 Resmi Dipasarkan di Indonesia, Cek Berapa Harga Smartwatch Ini
-
Huawei Watch GT 4 Rilis di Indonesia, Smartwatch Berdesain Elegan