Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - The US Federal Bureu of Investigation (FBI) akhirnya turun tangan langsung dalam penyelidikan terkait peretasan di media sosial Twitter yang terjadi beberapa hari yang lalu.
Peretasan tersebut melibatkan akun Twitter orang-orang terkenal yang dialihkan dan mencuitkan iklan bitcoin.
FBI prihatin bahwa peretasan yang diekspos ini membuat sistem keamanan Twitter dapat menimbulkan masalah yang serius.
Dilansir dari The Verge, bahwa ia sedang berkomunikasi dengan FBI mengenai penyelidikannya dan bermaksud bekerja sama sepenuhnya.
Baca Juga
-
Dikira Korban Kecelakaan Truk, Aksi Dua Bocah Ini Bikin Netizen Gregetan
-
Soal Kasus Kebocoran Data, Karyawan Tokopedia Diperiksa Polisi
-
Facebook Messenger Kini Punya Fitur Berbagi Layar, Mirip Zoom
-
Twitter Klaim Kata Sandi Tak Ada yang Dicuri saat Peretasan
-
Sejumlah Akun Twitter Orang Terkenal Diretas untuk Iklan Bitcoin
Menurut FBI dalam sebuah pernyataan ''Saat ini tampaknya akun tersebut telah dikompromikan untuk mengabadikan penipuan bitcoin.''
Gubernur New York, Andrew Cuomo meminta Departemen Laanan Keuangan negara bagian itu menyelidiki peretasan tersebut.
Jaksa Agung New York, Letitia James mengatakan agar Twitter lebih memberikan banyak transparansi mengenai peretasan tersebut.
Menurut Letiria Janes, ''Banyak orang Amerika mengandalkan Twitter untuk membaca dan menonton berita, terlibat dalam debat publikm dan mendengar langsung dari para pemikiran pemimpin lainnya''.
Serangan peretasan tersebut menyebabkan kekhawatiran serius mengenai keamanan data dan platform seperti Twitter dapat merusak debat publik.
Pasalnya peretasan tersebut melibatkan akun-akun orang-orang terkenal seperti Bill Gates, Barack Obama, Elon Musk Jeff Bezos hingga banyak lagi.
Peretas tersebut mengambil alih akun-akun Twitter orang tersebut selama kurang lebih dua jam untuk mencuitkan iklan bitcoin.
Motherboard melaporkan bahwa para peretas sebenarnya tidak melanggar sistem Twitter, tetapi sebaliknya dugaan tersebut mengarah ke orang dalam atau karyawan Twitter itu sendiri.
Hingga kini, Twitter belum secara terbuka membantah adanya rumor ini, namun tampaknya perusahaan masih menyelidiki dan belum membagikan temuan lengkapnya.
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
FBI Kelabakan Jaringan Komputernya Dibobol Hacker
-
Sinopsis Sicario, Film Emily Blunt yang Tayang di Bioskop Trans TV
-
FBI Peringatkan Spionase TikTok Membahayakan Kemanan Nasional
-
Petinggi FBI Sebut TikTok Jadi Ancaman Keamanan Nasional AS, Jadi Alat Spionase?
-
Sambut Twitter 2.0, Musk Matikan Fitur Moments
-
Panas, Meta Siapkan Pesaing untuk Tandingi Twitter
-
Tak Cuma Sama Apple, Kegaduhan di Twitter Kini Mengundang Campur Tangan Pemerintah AS
-
Pantas Saja Ramai Tagar #RIPTwitter, Ternyata Ini yang Terjadi di Kantornya
-
Petinggi FBI Mengklaim bahwa China Curi Data Warga AS secara Besar-besaran, Aplikasi Ini Jadi Sorotan
-
Sempat Kena Take Down, Centang Abu-Abu pada Twitter Kini Sudah Bisa Lagi