Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Malware BlackRock telah dideteksi menginfeksi ratusan aplikasi Android. Bahkan perusahaan keamanan siber Threat Fabric mendapati 337 aplikasi terinfeksi malware ini.
Seperti yang dikutip Suara.com dari PhoneArena, Selasa (21/7/2020), Malware BlackRock telah menargetkan untuk menyerang aplikasi Android ternama.
Beberapa aplikasi yang diserang seperti PayPal, Gmail, YahooMail, Uber, Netflix, Telegram, WhatsApp, Twitter, Snapchat, Skype, Instagram, Facebook, YouTube, Pinterest, Tinder, termasuk Google Play Store.
Karena banyaknya aplikasi Android yang menjadi sasaran dan hampir semua orang menggunakannya, penghapusan bukan menjadi solusi.
Baca Juga
Pada dasarnya, aplikasi-aplikasi itu tidak berbahaya sehingga pengguna tidak perlu khawatir mengunduhnya dari situs resminya. Justru, bahaya akan muncul ketika diminta menginstal Pembaruan Google dari sumber pihak ketiga.
Menurut Threat Fabric, cara kerja malware BlackRock adalah bersembunyi di dalam aplikasi yang membuatnya tidak terlihat pengguna. Selanjutnya, malware Trojan tersebuut akan meminta korban mengakses Layanan Aksesibilitas, lalu menyamar sebagai Pembaruan Google.
Malware BlackRock akan dengan cepat menyebar ke seluruh sistem tanpa meninggalkan jejak. Hal itu karena Trojan akan mencegah kerja sebagian besar program antivirus dan mulai bekerja untuk mencuri informasi finansial, hingga nama pengguna, serta kata sandi media sosial.
Tujuan utama BlackRock adalah mencuri data-data kredensial, dan dapat membajak pesan teks. Pada dasarnya, BlackRock fokus pada hal mencuri informasi pribadi dengan memanfaatkan aplikasi populer yang terhubung dengan institusi keuangan.
Namun, menurut Threat Fabric, cara paling sederhana, paling aman, dan paling mudah untuk tetap terlindung dari ancaman semacam ini adalah dengan tidak bergantung pada toko aplikasi pihak ketiga, serta menginstal solusi antivirus yang dapat diandalkan.
Itulah temuan Threat Fabric pada malware BlackRock yang menyerang ratusan aplikasi Android ternama. (Suara.com/ Dythia Novianty).
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Laporan Unit 42 Palo Alto Networks: 66 Persen Malware Disebarkan Melalui PDF
-
Malware Anyar Targetkan Perangkat iOS, Bisa Memata-matai Pengguna
-
3 Jenis Program Berbahaya yang Menyerang Pengguna Android, Kenali Perbedaannya
-
Bisa Curi Data Rahasia, 10 Aplikasi Mencurigakan Ini Wajib Dihapus
-
Malware Jenis Baru Ini Bergerilya Curi Data Pengguna Ponsel, Bikin Ngeri
-
Apa Itu Ransomware yang Dianggap Berbahaya, Lengkap Sejarah Perkembangannya
-
Cara Mematikan Update Otomatis Aplikasi Android
-
Lewat Email, Serangan Malware Qbot Melonjak pada Tahun Ini
-
Ancaman Siber, Pakar Temukan Aplikasi Berbahaya Google Play Dijual di Darknet
-
60 Aplikasi di Google Play Store Disusupi Malware Berbahaya, Bisa Curi Data