CEK FAKTA: Benarkah Indra Sjafri Bakal Jadi Pelatih Juventus?

Hitekno.com - Beredar postingan di media sosial yang mengklaim kalau mantan pelatih tim nasional sepak bola Indonesia U-19 Indra Sjafri bakal jadi pelatih klub sepak bola Liga Italia Juventus. 

Indra Sjafri diklaim akan menggantikan posisi Maurizio Sarri sebagai pelatih Juventus yang dipecat pada 8 Agustus 2020 lalu.

Klaim tersebut dimuat oleh jurnalis sekaligus pakar transfer pemain dari Italia yang mendunia Fabrizio Romano melalui akun Twitter @fabrizioromano. Akun tersebut juga mengunggah foto Indra Sjafri sedang berada di depan gedung Juventus Training Center.

Berikut isi narasinya:
"Indra Sjafri ke Juventus sudah terkonfirmasi menemui kesepakatan. Ia adalah orang Indonesia pertama yang akan menjadi pelatih di Seri A. Here we go! #Juventus."

Benarkah Indra Sjafri akan menjadi pelatih baru Juventus?

Penjelasan

Berdasarkan penelusuran dan cek fakta Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Selasa (11/8/2020), klaim yang menyebut Indra Sjafri akan menjadi pelatih baru Juventus adalah klaim yang salah. Faktanya, Indra Sjafri tidak menjadi pelatih baru Juventus.

Cuitan Fabrizio Romano tersebut ternyata merupakan hasil suntingan atau editan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Meski demikian, foto yang diunggah oleh Fabrizio memperlihatkan Indra Sjafri berada di markas Juventus merupakan foto asli. Pelatih berusia 57 tahun itu pernah mengunjungi Turin dan berfoto di markas Juventus pada 2018.

Teka-teki pelatih baru Juventus juga akhirnya menemui titik terang setelah Raksasa Serie A itu mengumumkan pelatih baru mereka. Juventus menunjuk Andrea Pirlo untuk menjadi pelatih baru mereka.

Andrea Pirlo yang kini berusia 41 tahun itu memiliki karier moncer di dunia sepak bola. Ia telah memenangkan Liga Champions hingga Piala Dunia pada 2006.

Kesimpulan

Dari penjelasan cek fakta di atas, dapat disimpulkan klaim yang menyebut Indra Sjafri akan mnejadi pelatih baru Juventus adalah klaim yang salah.

Klaim Indra Sjafri akan mnejadi pelatih baru Juventus tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan. (Suara.com/ Chyntia Sami Bhayangkara).