Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Kagum pada mendiang pendiri Apple, Steve Jobs, Bill Gates sebut sosoknya sangat jenius melebihi dirinya sendiri.
Bill Gates mengatakan hal kekagumannya tersebut dalam sebuah podcast. Pendiri Microsoft tersebut mengenang Steve Jobs semasa hidupnya.
Steve Jobs bukan hanya sebagai rival dalam kompetisi teknologi. Lebih dari itu, Gates mengagumi kejeniusan Jobs ketika membawa Apple ke tangga kejayaan.
âJobs adalah seorang jenius, apa yang dia lakukan, terutama ketika dia kembali ke Apple, tidak ada orang lain yang bisa menandingi dan melakukan apa yang dia lakukan di sana. Saya tidak mungkin melakukan itu," kata Gates seperti dikutip dari The Verge, Minggu (23/8/2020).
Baca Juga
-
NASA Kirimkan Tiga Astronot untuk Atasi Kebocoran Udara di ISS
-
Video Gadis Kristen Ngaku Suka Pakai Hijab Ini Viral, Netizen: MasyaAllah
-
Peneliti Ciptakan Internet Super Cepat, Download Film Netflix Cuma 1 Detik
-
Rencana Microsoft Akuisisi TikTok, Ini Peringatan Bill Gates
-
Bill Gates Kecam Elon Musk, Diminta Fokus Mobil Listrik dan Roket Saja
Bahkan, Gates secara blak-blakan mengaku iri kepada Gates karena bisa 'menyihir' orang-orang didekatnya agar bisa berkembang.
"Dia benar-benar ahli dalam hal memotivasi orang secara berlebihan. Saya adalah penyihir kecil jadi saya tidak bisa jatuh di bawah mantranya, tetapi saya bisa melihatnya mengucapkan mantera. Aku sangat cemburu," gurau Gates.
Dibandingkan Jobs, Gates mengakui bahwa dirinya kurang pandai dalam berbicara atau mengungkapkan gagasannya di depan umum.
"Saya tidak terlalu baik dalam pergaulan, saya tidak tahu cara memasak dan saya sangat malu karena saya tidak bisa berbicara bahasa (lain) dengan lancar," lanjutnya.
"Jika Anda sesukses saya atau salah satu dari orang-orang itu, Anda pantas mendapatkan pertanyaan yang kasar, tidak adil, dan sulit. Pemerintah berhak tegas dan bahkan menembaki Anda. Itu tidak apa-apa," lanjut Gates.
Pada kesempatan yang sama, filantropis asal Amerika Serikat itu mengomentari fenomena industri teknologi saat ini. Bagi lelaki kelahiran 28 Oktober 1955, perusahaan teknologi pantas mendapatkan pengawasan ketat dari pemerintah.(Suara.comm/Tivan Rahmat)
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
Hello Store Kini Jadi Tempat Servis iPhone, iPad, dan Mac
-
7 Alasan Kamu Harus Pindah ke iPhone, Ada Deretan Fitur yang Tidak Ada di Android
-
Pengusaha Hong Kong Terlibat Penyelundupan Produk Apple Senilai 2 Juta Dolar AS, Triknya Tak Terduga
-
Apple Mulai Perbarui Aplikasi Health, Fitur Lebih Interaktif
-
iPhone SE Generasi Terbaru Disinyalir Belum akan Nongol hingga Tahun Depan
-
Update Harga iPhone 11 Pro Max Juni 2023, Apakah Masih Layak Beli?
-
Harga iPhone 11 Pro Max Sekarang, Masih Layak Beli?
-
Headset VR Anyar, Layar Apple Vision Pro Bawa Refresh Rate 90Hz
-
Nggak Nyangka, Chipset Snapdragon 8 Gen 2 Ternyata Lebih Mahal dari A16 Bionic
-
Daftar Perangkat yang Mendukung iPadOS 17, Versi Lawas Nggak Masuk!