Rabu, 24 April 2024
Agung Pratnyawan : Jum'at, 28 Agustus 2020 | 17:43 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Krisis privasi sepertinya merupakan hal yang awam kini. Terlebih sejak melesatnya perkembangan teknologi internet. Semua orang di dunia menjadi sangat mudah membagikan informasi yang tak jarang pula disalahgunakan oleh beberapa pihak. Tak hanya itu, pelanggaran privasi juga bahkan mengancam Anda tanpa disadari. Lalu, apa saja kebiasaan online yang sebenarnya mengancam privasi Anda? Berikut adalah daftarnya.

1.   Berbagi terlalu banyak hal di sosial media
Media sosial merupakan tempat untuk berbagi banyak hal mengenai kehidupan termasuk kegiatan harian dan informasi pribadi. Tanpa Anda sadari, media sosial juga adalah tempat yang nyaman bagi para penjahat dunia maya untuk mengintai seseorang dan mendapatkan informasi secara lengkap. Mereka mengumpulkan identitas, kata sandi, dan menguntit kehidupan pribadi Anda secara diam-diam untuk memperoleh keuntungan. Anda dapat menghindari ancaman ini dengan berbagi kehidupan “secukupnya” dalam sosial media. Sebisa mungkin, jangan menambahkan tag lokasi akurat atau membagikan informasi sensitif. Selain itu, dampak dari penyalahgunaan ini juga bisa berakibat pada karir Anda di masa depan.

2.   Tidak menyembunyikan alamat IP pribadi
Setiap perangkat yang terhubung dengan internet memiliki alamat IP yang menyertakan data pengguna seperti lokasi. Kemudian, layanan yang Anda kunjungi akan menggunakan data ini untuk memberikan pengalaman yang sesuai dengan data Anda. Tak hanya memperlihatkan data tentang lokasi Anda, alamat IP juga dapat dihubungkan dengan identitas Anda secara tidak langsung. Sehingga, Anda rentan terhadap serangan iklan serta layanan lain melalui pesan pribadi. Pastinya Anda pernah mengalami serangan iklan mengganggu. Anda dapat menghindari risiko ini dengan menggunakan layanan VPN online. Aktifkan layanan VPN setiap kali Anda terhubung dengan internet.

3.   Mengaktifkan layanan iklan pada Browser
Browser yang umumnya terpasang secara default pada perangkat dapat memonitor aktivitas online Anda. Anda menjadi rentan terhadap layanan iklan bertarget. Iklan bertarget membuat Anda melihat iklan yang sesuai dengan riwayat aktivitas online. Misalnya, sebelumnya Anda baru saja mencari tahu “cara membersihkan sepatu”. Setelahnya Anda membuka situs media sosial seperti Facebook dan muncul sebuah iklan produk sepatu.

Situs besar seperti Google, Facebook dan Twitter umumnya akan melihat aktivitas, lokasi dan pencarian Anda dari waktu ke waktu untuk memprediksi preferensi Anda untuk menampilkan iklan dari pihak ketiga. Mereka tidak menjual data Anda secara langsung, tetapi menjual akses untuk menampilkan iklan pada Anda. Terdapat Browser khusus yang menjamin privasi Anda terlindungi seperti Tor, Brave dan lainnya. Pastikan pula untuk mematikan fitur pelacak dan layanan iklan pada Browser.

4.   Mengaktifkan akses kamera dan mikrofon saat tidak sedang digunakan
Banyak situs yang meminta akses kamera dan mikrofon. Banyak yang tidak menyadari bahaya tindakan ini. Situs terlarang dapat dengan mudah merekam pembicaraan dan aktivitas Anda tanpa izin. Selalu pastikan Anda mengunjungi situs web yang memiliki sertifikat keamanan yang terpercaya untuk menjamin hal tersebut tidak terjadi. Untuk menambah lapisan keamanan, blokir permintaan akses kamera dan mikrofon pada Browser.

5.   Menggunakan satu kata sandi untuk berbagai akun
Ini adalah hal yang sangat sering dilakukan oleh pengguna internet yang memiliki berbagai sosial media. Menggunakan hanya satu kata sandi untuk akun yang berbeda akan membuat peretas sangat mudah untuk mengambil alih semua akun yang Anda miliki. Apabila salah satu akun Anda disusupi peretas, maka bukan hal yang sulit untuk bagi mereka untuk mengambil akun-akun lainnya. Buat kata sandi yang berbeda untuk setiap akun dengan gabungan antara abjad dan angka agar tidak mudah ditebak orang lain.

6.   Menjelajah internet dengan Wifi publik
Wifi publik rentan terhadap pencurian data dan penyalahgunaan lainnya. Namun, tidak bisa dipungkiri jika banyak orang yang terhubung dengan koneksi Wifi setiap hari. Untuk menghindari peretasan, maka lakukan pencegahan. Pastikan untuk log out dari seluruh akun Anda saat terhubung dengan Wifi dan jangan mengirim file sensitif apapun melalui jaringan ini.

7.   Terjebak dalam penipuan Phising
Ini tampaknya sedikit kuno, namun percayalah masih banyak orang yang tertipu oleh Phising. Phising telah berkembang dalam berbagai macam jenis. Mulai dari tawaran hadiah hingga layanan gratis yang menggiurkan. Selalu waspada saat Anda menggunakan platform sosial media atau pesan instan yang baru diluncurkan. Jangan pernah masukkan informasi akun seperti email dan kata sandi pada situs yang tidak memiliki sertifikat keamanan seperti SSL.

8.   Berbelanja di situs asing
Sebuah platform jual beli online yang besar pun masih memiliki kemungkinan terjadinya pencurian data pribadi. Apalagi jika Anda berbelanja di sembarang situs yang diragukan kredibilitasnya. Selalu waspada akan hal ini. Cek keamanan situs sebelum Anda melakukan jual beli online. Jika perlu, gunakan VPN online untuk perlindungan ekstra saat melakukan transaksi.

9.   Melakukan Jailbreak pada perangkat seluler
Jailbreak adalah tak hanya menambahkan berbagai fitur ke ponsel pintar Anda. INi juga akan menghilangkan lapisan perlindungan penting dan mengundang berbagai jenis Malware untuk menyusupi perangkat Anda. Hindari melakukan Jailbreak terlebih pada ponsel pintar pribadi atau bisnis yang Anda gunakan sehari-hari. Selain itu, selalu periksa kredibilitas pengembang sebelum Anda menginstal aplikasi dari pihak ketiga.

Kesimpulan
Melindungi privasi Anda saat sedang online merupakan hal yang krusial. Meski anonimitas adalah hal yang hampir mustahil dalam kemajuan internet saat ini, tetapi ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga privasi. Selalu waspada saat terhubung dengan internet.

BACA SELANJUTNYA

Fitur Baru WhatsApp: Bisa Bisukan Penelepon Tidak Dikenal dan Pemeriksaan Privasi