Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Perusahaan teknologi raksasa Microsoft menyebut kelompok peretas militer Rusia yang tertangkap terlibat dalam pemilihan presiden Amerika Serikat pada 2016 lalu akan kembali beraksi di pilpres AS 2020 November nanti.
Tak cum Rusia, raksasa teknologi ini juga menduga peretas di China dan Iran, turut meningkatkan upaya mendapatkan informasi password akun digital orang yang terlibat dalam kampanye Donald Trum dan Joe Biden.
Microsoft menyebut, kelompok peretas militer Rusia yang tertangkap ikut campur dalam pemilihan presiden Amerika Serikat pada 2016 lalu, akan kembali beraksi di pilpres AS 2020 pada November mendatang.
Grup peretas Rusia, yang disebut Microsoft sebagai Strontium/Fancy Bear/APT28, telah meluncurkan serangan pengambilan kredensial terhadap puluhan ribu akun di lebih dari 200 organisasi AS dalam periode September 2019 hingga Juni 2020.
Baca Juga
-
Jadi Match Terlama di MPL Season 6, ONIC Sukses Taklukan Aura Fire
-
Bisa Dilakukan Sendiri, Begini Cara Mudah Mengatasi Laptop Lemot
-
iPhone Paling Jujur, Video Ini Ungkap Tipe Kamera HP Menurut Brand
-
Telponan Hingga Puluhan Jam, Netizen: Rapat Paripurna?
-
Jakarta PSBB Lagi, Ini 5 Aplikasi yang Harus Kamu Punya di HP
Bahkan, tim keamanan Microsoft Threat Intelligence Center (MTIC) mengatakan bahwa para peretas Rusia menargetkan 6.912 akun milik 28 organisasi AS dalam waktu 19 Agustus hingga 3 September lalu.
Setelah ditelusuri, organisasi-organisasi tersebut, yang berlokasi di AS dan Inggris, ternyata secara langsung terlibat dalam pemilihan politik. Beruntung, upaya para peretas itu tidak membuahkan hasil.
"Sepertinya, para peretas berniat meletakkan 'fondasi' untuk operasi spionase di masa depan. Tapi, tak satu pun dari akun ini berhasil disusupi," terang MTIC seperti dikutip dari New York Post, Jumat (11/9/2020).
Sebagai pengingat, Fancy Bear telah terlibat dalam peretasan Pilpres AS 2016. 12 perwira intelijen militer Rusia didakwa telah meretas email Komite Nasional Demokrat dan Hillary Clinton.
Namun untuk Pilpres AS kali ini, para peretas Rusia tidak bergantung pada bergantung pada spear phishing yang menggunakan email palsu untuk mendapatkan informasi rahasia.
"Serangan baru-baru ini melibatkan pendekatan yang berbeda, yaitu dengan menggunakan tool brute force / password. Pergeseran dalam taktik ini, juga dilakukan oleh beberapa aktor negara-bangsa lainnya, memungkinkan mereka untuk melakukan operasi pemanenan kredensial skala besar dengan cara yang lebih anonim," tutur MSTIC.
Dalam postingan blog terkait, eksekutif Microsoft Tom Burt mengatakan bahwa kelompok peretas lain dari China, yang disebut Zirkonium, telah menyerang orang-orang terkenal yang terkait dengan pemilu, termasuk orang-orang yang terkait dengan kampanye Joe Biden untuk Presiden dan pemimpin terkemuka di dunia internasional.
Adapun kelompok ketiga, yang disebut Fosfor dan beroperasi dari Iran, juga dilaporkan terus menyerang akun pribadi orang-orang yang terkait dengan kampanye Donald J. Trump.
âMayoritas serangan ini terdeteksi dan dihentikan oleh alat keamanan yang terpasang pada produk kami. Kami telah memberi tahu secara langsung mereka yang menjadi sasaran atau disusupi sehingga mereka dapat mengambil tindakan untuk melindungi diri mereka sendiri," tutup Burt.(Suara.com/Tivan Rahmat)
Terkini
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
Berita Terkait
-
Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia
-
Model Bahasa Kecil Baru Buatan Microsoft Mampu Ungguli ChatGPT
-
Microsoft Excel: Cara Mengubah Huruf Kecil Menjadi Huruf Besar
-
Opera Luncurkan Browser Versi Baru, Usung Fitur ala Microsoft Edge
-
Cara Membuat Teks Rata Tengah di Microsoft Word Terbaru 2023
-
3 Cara Memasang Video di PowerPoint, Presentasi Makin Menarik
-
Cara Mengubah Huruf Kecil Menjadi Huruf Besar di Microsoft Excel
-
Cara Menghilangkan Header dari Halaman Kedua di Microsoft Word
-
Microsoft Rilis Pembaruan Bing Chat Baru, Widget di iOS Kini Sudah Hadir
-
Kendati Sudah Disentil OpenAI, Microsoft Nekat Meluncurkan Versi Terbaru Bing Chat