Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Di saat banyak orang kesulitan pada masa pandemi, ada pihak-pihak tertentu yang memperkeruh. Sepreti pelaku kejahatan siber yang membuat phishing untuk menargetkan dana bantuan korban pandemi.
Sebagai informasi, berbagai cara dilakukan banyak pihak membantu bisnis yang terkena dampak pandemi virus Corona (Covid-19), salah satunya Facebook yang memberikan bantuan sebesar 100 juta dolar AS untuk bisnis kecil.
Namun, analisis Kaspersky menunjukkan para pengguna tidak bertanggung jawab, mulai mengeksploitasi dana bantaun tersebut dan menjadikannya umpan berbahaya.
Trik yang dilakukan pun sederhana. Para pelaku kejahatan siber menyajikan berita, seolah-olah Facebook membagikan uang kepada semua pengguna jejaring sosial yang terkena Covid-19.
Baca Juga
Sampel yang dideteksi oleh Kaspersky menunjukkan bahwa calon korban melihat artikel dan mengklaim bahwa Facebook memberikan bantuan kepada para pengguna yang terkena dampak, lengkap dengan tautan untuk pengajuan.
Meski ini tidak akan memberikan bantuan yang dimaksud, informasi yang dikumpulkan memungkinkan para pelaku mendapatkan akses akun Facebook korban, dan menggunakannya dengan berbagai cara untuk tujuan berbahaya.
Sebagai contoh, untuk mengelabui rekan dan teman-teman dengan meminta sejumlah uang dan bahkan mencuri identitas seseorang.
Setelah para calon korban mengklik tautan berita yang tampak asli, mereka akan dibawa ke portal lain yang juga terkait dengan "amal". URL situs tidak akan mengandung facebook.com, sehingga sangat jelas tidak ada hubungannya dengan Facebook.
Meski begitu, untuk penerimaan, situs tersebut memerlukan lebih banyak informasi yang seharusnya untuk memverifikasi akun, seperti alamat korban, nomor jaminan sosial bagi warga Amerika, dan bahkan kartu identitas. Saat formulir diserahkan, situs menampilkan pesan konfirmasi bahwa lamaran telah diterima.
"Untuk terhindar dari penipuan phishing dengan skema seperti itu, pengguna perlu melihat dengan cermat URL situs yang dikunjungi. Jangan pernah memasukkan informasi pribadi pada situs yang tampak mencurigakan," kata Vladislav Tushkanov, pakar keamanan Kasperky dalam keterangan pers diterima Suara.com.
Tushkanov menambahkan, pengguna juga harus memerhatikan tata bahasa serta tata letak pada halaman web dan penting untuk selalu mewaspadai segala bentuk permintaan yang menginginkan informasi pribadi.
URL situs terkadang dapat mengecoh pengguna dan harus diperiksa dengan cermat. Jika hanya satu huruf yang terlihat tidak pada tempatnya atau jika .com yang biasanya diganti dengan .com.tk atau sesuatu yang serupa, maka itu adalah salah satu upaya phishing. Selain waspada, pengguna juga harus menggunakan solusi keamanan yang dapat diandalkan.
Itulah temuan analis Kaspersky yang mendapati adanya phishing dengan menargetkan pada dana bantuan korban pandemi. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Terkini
- Garmin Run 2024 Asia Series di Indonesia, Perayaan Pecinta Lari Segala Level
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
Berita Terkait
-
Malware Anyar Targetkan Perangkat iOS, Bisa Memata-matai Pengguna
-
Pakar Kaspersky Uji Kemampuan Chatbot AI untuk Deteksi Phising, Begini Hasilnya
-
Lewat Email, Serangan Malware Qbot Melonjak pada Tahun Ini
-
Lebih dari 150 Ribu Ancaman ke Sistem Pembayaran, Phising Seperti "Flu"
-
Niagahoster: Pentingnya Memperhatikan Keamanan Digital
-
Penelitian Kaspersky Ungkap Bagaimana Bisnis Gelap Terjadi di Darknet
-
Asal Nama Bjorka dan Serentetan Aksi Jahatnya, Termasuk Bongkar Data Rafael Alun
-
Malware Berbahaya Menyebar Lewat Video YouTube, Bagaimana Cara Mencegahnya?
-
Berkedok Tutorial, Video YouTube Sebarkan Malware Berbahaya
-
Kaspersky Peringatkan Risiko Kebocoran Data Layanan Pengiriman Makanan