Jum'at, 26 April 2024
Agung Pratnyawan : Senin, 30 November 2020 | 08:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Forest Indo Niaga, perusahaan penyedia layanan konten yang kini telah berusia sepuluh tahun, memutuskan untuk melakukan rebranding menjadi Forest Interactive Indonesia.

Inilah bukti cinta mereka terhadap Indonesia sekaligus kesungguhan perusahaan mendampingi dan menjadi bagian dari upaya negeri ini melakukan transformasi digital.

Rebranding Forest Indo Niaga menjadi Forest Interactive Indonesia, juga mengangkat posisi bangsa di mata dunia, khususnya lanskap seluler internasional. 

"Kantor di Indonesia akan menjadi kantor kedua Forest Interactive yang terbesar di dunia," ujar pendiri sekaligus CEO Forest Interactive Johary Mustapha di Jakarta, Jumat (27/11/2020), bangga.   

Johary lantas mengenang kembali visinya selama lebih dari satu dekade silam. "Forest adalah gambaran ekosistem. Sementara Interactive mengacu pada karakter dari teknologi bisnis," ujarnya.   Ia mengaku tak menduga Forest Interactive dapat berkembang sedemikian cepat di tanah air.  

Sepuluh tahun lalu, tepatnya 25 November 2010, perusahaan asal Malaysia ini melakukan ekspansi ke Indonesia. Bagi Johary, Indonesia bukan saja pasar yang besar, tapi memiliki kekuatan emosional yang begitu dalam selain sekadar saudara serumpun.    

Di negeri ini, ia bersama tim kecilnya menempati ruang kantor kecil di ibu kota Jakarta. Perusahaan di bawah entitas lokal PT Forest Indo Niaga tersebut memiliki mimpi besar: menjembatani kesenjangan antara operator seluler dengan para pelanggan mereka di tanah air yang masih menjadi isu di masa itu.

Produk Forest Interactive. (Forest Interactive)

Dengan cara menjadi mitra efisien bagi operator seluler dan penyedia konten berlangganan. 

Seiring berjalannya waktu, perusahaan terus berkembang. Keberadaan mereka makin mendapat tempat dan sambutan hangat dari para pelaku usaha dan masyarakat di tanah air.  Hingga akhirnya, tahun 2019, Forest Interactive memutuskan untuk pindah dari kantor lamanya ke Bendungan Hilir Raya, Jakarta Pusat.  

Tujuannya, agar perusahaan bisa menampung lebih banyak talenta anak bangsa dan mereka dapat leluasa berkreasi. Di tahun itu pula, Forest Interactive bertransformasi dari perusahaan solusi teknologi menjadi perusahaan teknologi end-to-end. Kesungguhan itu dibuktikan dengan menghadirkan layanan elfo dan Primary Guard ke Indonesia, hingga mendirikan studio kreatif di Bandung. 

Bangun Ekosistem eSport 

Ada banyak lompatan yang sudah dilakukan Forest Interactive sepanjang sepuluh tahun ini. Mulai dari memperkenalkan konektivitas layanan SMS Bulk ke mitra luar negeri pada tahun 2014, diikuti dengan memperluas portofolio seluler perusahaan dengan menyediakan layanan game berlangganan ke Telkomsel & XL Axiata. Hingga, terhubung dengan agregator di Indonesia untuk layanan langganan konten seluler seperti Main Game dan GamesPro.  

Puncaknya, tahun 2016, FIN menerima lisensi penyedia konten dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) atas dampak yang telah diberikan perusahaan kepada Indonesia.

Baik sebagai penghubung antara pembuat konten dengan jaringan operator seluler di tanah air maupun bermitra dengan Omnisport, Perform Group, untuk konten olahraga yang kemudian menjadi cikal bakal pengembangan produk e-sport (olahraga permainan digital) ke depan.   

Tahun 2017, Forest Interactive memperluas kemitraan dengan empat operator telekomunikasi seperti XL Axiata, Indosat Ooredoo, Smartfren, dan 3 Indonesia. Lalu, menggandeng Nagaswara, SapaMuslim, SCM Records, Musica Studio, Melon Indonesia, dan banyak label rekaman untuk mendistribusikan konten dari artis seperti Noah, Fitri Carlina, Siti Badriah, Baby Shima, dan lainnya.  

Forest Interactive juga berkomitmen menjadi bagian dari upaya membangun ekosistem esports dan fintech di tanah air. Kesungguhannya itu ditunjukkan dengan dengan mendirikan Wallet Codes dan BayarIN.

Di masa pandemi, Forest Interactive melalui Wallet Codes menunjukkan kepeduliannya dengan mendorong pelaku warnet sebagai bagian dari ekosistem esports untuk bangkit di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Serta, melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Asosiasi Video Games Indonesia (AVGI) untuk keberlanjutan ekosistem ini.  

"Perjalanan kami untuk mendorong transformasi digital di Indonesia masih panjang dan akan terus berlanjut. Untuk mewujudkannya, kami perlu dukungan dan partisipasi dari seluruh masyarakat Indonesia," pungkas Johary.

Forest Interactive Indonesia. (Forest Interactive).

 

BACA SELANJUTNYA

7 Tim Free Fire yang Akan Bertarung di FFML Season 8 dari FFNS