Kamis, 28 Maret 2024
Agung Pratnyawan : Kamis, 03 Desember 2020 | 16:08 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Bloomberg sempat memberikan laporan akan bergabungnya dua startup raksasa, Gojek dan Grap. Diklaim kalau keduanya telah bersiap untuk melakukan merger.

Laporan ini juga menyebutkan jika benar terjadi, nantinya merger antara Gojek dan Grab akan menjadi penggabungan perusahaan internet rintisan terbesar di Asia Tenggara.

Akankah apa yang dilaporkan ini akan benar-benar terjadi? Pihak Gojek Indonesia pun memberikan tanggapannya soal laporan yang menyebut soal merger ini.

Melalui pesan yang diterima HiTekno.com, Nila Marita, Chief Corporate Affairs Gojek menyampaikan kalau pihaknya tidak bisa menanggapi rumor tersebut.

Namun ia menyampaikan kalau fundamental bisnis Gojek saat ini semakin kuat. Bahkan di masa pandemi, startup dari Indonesia ini makin mamantapkan diri.

Driver ojol tetap berjuang antar pesanan makanan customer GrabFood. (dok GrabFood)

Nila Marita juga menyampaikan kalau beberapa layanan Gojek Indonesia juga berhasil mencatatkan kontribusi margin positif. Dan terus memprioritaskan pada pertumbuhan yang berkelanjutan.

"Kami tidak dapat menanggapi rumor yang beredar di pasar. Yang dapat kami sampaikan adalah fundamental bisnis Gojek semakin kuat termasuk di masa pandemi." tulis Nila Marita.

"Beberapa layanan kami bahkan telah mencatatkan kontribusi margin positif. Kami terus memprioritaskan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk memberikan layanan terbaik kepada pengguna dan mitra kami diseluruh tempat kami beroperasi" lanjutnya.

Sedangkan dari pihak Grab Indonesia sampai berita ini dimuat masih belum memberikan tanggapanya soal laporan Bloomberg yang menyebutkan akan merger dengan Gojek.

Dalam laporan Bloomberg, Grab Holding Inc dan Gojek telah melakukan pembicaraan untuk penggabungan bisnis mereka. Dan kabar terbarunya telah mencapai kemajuan kesepakatan.

Ilustrasi Gojek dan GoSend. (Gojek)

Jika sampai keduanya bergabung, disebut-sebut akan menjadi merger perusahaan internet terbesar di Asia Tenggara seperti yang klaim laporan tersebut.

Dua perusahaan startup yang saling bersaing dalam pasar yang sama ini disebutkan telah melakukan negosiasi. Dan kesepakatan bersama masih dalam pembicaraan.

Laporan terbaru juga menyebut-nyebut detil terakhir sedang dikerjakan antara pemimpin senior di perusahaan dengan partisipasi Masayoshi Son dari Softbank Group, investor Grab.

Bloomberg juga melaporkan kalau nantinya pendiri Grab, Anthony Tan akan menjadi CEO dari entitas hasil merger ini dan eksekutif Gojek akan menjalankan bisnis gabungan di Indonesia.

Sumber yang tidak disebutkan namanya ini juga menyampaikan kalau kedua startup ini bisa akan berjalan secara terpisah dalam jangka waktu lama.

Upaya merger ini juga diarahkan untuk menjadi perusahaan publik, dan hingga belum menghasilkan nominal transaksi keduanya dalam waktu dekat.

Selain itu, persetujuan dari pemerintah atas merger dua perusahaan ini juga dibutuhkan. Sehingga proses tersebut tidak akan mudah dan cepat.

Namun berdasarkan tanggapan Gojek Indonesia, saat ini mereka belum bisa menanggapi kabar merger tersebut. Dan lebih memprioritaskan pertumbuhan yang positif.

BACA SELANJUTNYA

GrabCar Hadirkan Fitur Mode Hening, Perjalanan Lebih Tenang dan Minim Interaksi