Jum'at, 29 Maret 2024
Dinar Surya Oktarini : Kamis, 10 Desember 2020 | 10:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Pemerintah Jepang kembali resah, isu memilih hidup melajang dan para perempuannya makin enggan memiliki banyak anak makin menjadi. Karena hal ini pemerintah Jepang menggelontorkan 2 miliar yen atau sekitar 270 miliar untuk mendanai layanan kencan online.

Layanan aplikasi kencan online tersebut berbasis teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang berujuan untuk menggenjot angka kelahiran yang makin surut di negeri sakura tersebut.

Dilansir dari laman Japan Times, pejabat pemerintahan jepang mengatakan secara khusus berencana menawarkan subsidi kepada pemerintah daerah yang mengoperasikan atau memulai proyek perjodohan berbasis AI.

Dengan program ini, pemerintah Jepang berharap dapat membantu mengembalikan penurunan angka kelahiran.

Ilustrasi pasangan. (unsplash/Pablo Heimplatz)

Rencanannya investasi ini akan mulai diberikan tahun depan ketika pandemi diprediksi berakhir sehingga kencan online bisa dilaksanakan.

Perdana Menteri Yoshihide Suga sendiri menganggap bahwa algoritma machine learning dapat meningkatkan banyak hal ketika kencan online dan diprediksi bisa meningkatkan angka kelahiran bayi.

Dengan berbasis AI, layanan aplikasi kencan online tersebut membuat software menjadi lebih baik dapat mempertimbangkan faktor-faktor lain termasuk minat, nilai, atau hobi seseorang orang.

Tercatat populasi Jepang saat ini adalah 126 juta jiwa dan terus menurun dari tahun ke tahun karena penduduknya memilih melajang dan para wanita tak ingin melahirkan banyak anak.

Bahkan menurut laporan BBC, banyak sekolah dan fasilitas nursery untuk anak-anak terpaksa ditutup karena angka kelahiran bayi terus menurun di Jepang.

BACA SELANJUTNYA

Lirik Lagu Anime Jepang Orange, Lengkap Beserta Chord Gitar