Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Huawei RuralStar dikenalkan sebagai solusi inovatif yang diklaim cocok untuk wilayah terpencil Indonesia yang belum terkoneksi. Seperti wilayah-wilayah pedesaan hingga yang jauh dari perkotaan.
Demikian penuturan Alex Xing, Chief Technology Officer untuk Huawei Indonesia, pada sesi pertama diskusi panel yang diselenggarakan oleh media telekomunikasi Selular secara virtual pada Selasa (15/12) kemarin.
Diskusi tersebut merupakan bagian dari gelaran tiga hari Digital Telko Outlook 2021 yang diselenggarakan dengan mengambil latar belakang kondisi melemahnya perekonomian sebagai dampak dari pandemi yang melanda global.
Sejumlah pihak, seperti para pengambil kebijakan serta pakar di industri terkait turut berpartisipasi dalam diskusi yang mengupas berbagai peluang sekaligus tantangan yang perlu diantisipasi dalam upaya pengembangan jaringan internet di berbagai wilayah di Indonesia.
Baca Juga
"Penerapan RuralStar bisa menjadi sebuah âkeajaiban mobilitasâ bagi wilayah-wilayah yang selama ini belum tersentuh dengan konektivitas," ujar Alex Xing.
"Solusi teknologi ini menghadirkan beragam inovasi, salah satu contohnya adalah penggunaan teknologi surya yang hemat energi sebagai solusi ketika muncul permasalahan terutama bagi wilayah-wilayah yang belum tersentuh oleh energi listrik. Solusi cell-site yang dilengkapi dengan kapabilitas untuk mencukupi kebutuhan energi secara mandiri ini mampu menangkap energi cahaya dan panas yang dipancarkan oleh matahari, terlebih bagi negara-negara yang terletak di sekitar ekuator, guna menghadirkan konektivitas jaringan yang berkesinambungan," imbuhnya.
Solusi ini mendukung pengembangan jangkauan jaringan seluler nasional yang makin luas, dengan konsumsi daya yang makin rendah dibandingkan solusi cell-site standar yang ada saat ini.
Selain itu, konsumsi daya pada komponen base band dan unit radio yang terdapat pada situs pemancar seluler ini lebih rendah dibandingkan dengan pada BTS makro standar lainnya, karena suplai energinya berasal dari panel surya, alih-alih dari generator disel yang mahal. Dengan demikian, biaya energi dan emisi CO2 bisa ditekan sedemikian rupa, imbuh Alex.
Saat ini, ada lebih dari 83.218 desa dengan 6.790 di antaranya bahkan belum terjangkau oleh jaringan 2G, 6.212 desa belum terjangkau oleh jaringan 3G, sementara sebanyak 12.548 belum terjangkau oleh jaringan 4G.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menekan angka kesenjangan digital ini, khususnya di wilayah-wilayah yang belum terjangkau, yakni di daerah-daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). Guna mewujudkan pemerataan jangkauan konektivitas secara umum, pemerintah sendiri menargetkan komitmennya untuk menghadirkan konektivitas hingga di wilayah-wilayah yang belum terjangkau dalam kurun waktu dua tahun ke depan.
Dengan adanya kebutuhan untuk mewujudkan pemerataan konektivitas broadband untuk semua, serta menimbang kendala yang besar apabila menggelar jaringan internet kabel fiber, juga tingginya keterbatasan akibat adanya koneksi warisan pada akses fixed wireless, Alex menuturkan, "Solusi ini sangat cocok untuk dimanfaatkan di sekolah-sekolah, area-area publik, hingga bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil."
Pada intinya, penerapan solusi Huawei RuralStar akan mampu memangkas TCO sekaligus menghadirkan konektivitas dengan biaya murah bagi daerah-daerah terpencil.
Saat ini, proyek "RuralStar" telah berjalan secara komersial di lebih dari 110 jaringan di lebih dari 50 negara dan menjangkau setidaknya 50 juta penduduk dunia, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah terpencil dengan proses penggelaran lapangan yang simpel, instalasi yang mudah, desain hemat energi dan dilengkapi dengan teknologi baterai yang mutakhir.
Itulah proyek Huawei RuralStar yang ditawarkan sebagai solusi konektivitas wilayah terpencil oleh Huawei Indonesia.
Terkini
- HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
Berita Terkait
-
HSPNet Hadirkan Jaringan B3JS dan BDMCS dengan Kapasitas Tinggi
-
Dukungan Huawei pada Percepatan Pengembangan Smart City di Indonesia
-
XL Axiata Alami Lonjakan Trafik Data Selama Libur Lebaran 2023, Terbanyak Akses Aplikasi Ini
-
Menolak Punah, HTC Disinyalir akan Telurkan HP Flagship Baru
-
Trafik Smartfren Meningkat hingga 27 Persen saat Ramadhan dan Idul Fitri 2023
-
Persiapan di Jalur Mudik, XL Prediksi Beberapa Daerah Ini Mengalami Lonjakan Trafik
-
Kenapa eSIM Telkomsel Belum Tersedia? Padahal Operator Lain Sudah
-
Cara Mendapatkan eSIM Lengkap HP Apa yang Bisa Memakai
-
2 Cara Berhenti Langganan IndiHome Secara Online dan Offline, Lengkap Syaratnya
-
Smartfren Rilis Produk Baru Jelang Ramadan 2023: Bonus Kuota Setahun, Kuota L hingga 58 GB