Jum'at, 19 April 2024
Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta : Kamis, 21 Januari 2021 | 15:09 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Aksi vandalisme hingga perusakan tower Palapa Ring Timur masih terus terjadi hingga awal 2021 ini. Beberapa tower yang jadi bagian tol langit telah dirusak oleh sekolompik orang tak dikenal.

Dampak dari vandalisme pada beberapa tower ini telah mengakibatkan kerugian besar dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Papua. 

Tidak hanya masalah kerugian material, perusakan Palapa Ring Timur ini juga merugikan masyarakat karena kini internet kembali sulit diakses untuk beberapa waktu.

PT Palapa Timur Telematika (PTT) mengharapkan jaminan keamanan dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI RI, Pimpinan Masyarakat setempat, dalam menjamin keamanan proyek Palapa Ring Timur kedepannya

Pada 3 Januari 2021, Tower B4 dan B5 Palapa Ring Timur yang terletak di Ilaga mengalami insiden pembakaran oleh kelompok tidak dikenal. Kejadian tersebut mengakibatkan kerugian karena seluruh perangkat pada kedua tower tersebut habis terbakar.

Imbas dari kerusakan yang dialami oleh perangkat tower B4 dan B5, jaringan konektivitas Ilaga mengalami penurunan sehingga perlu menggunakan cadangan dari konektivitas dari kota lain.

Pada tahun 2020 pun proyek Palapa Ring Timur juga mengalami beberapa insiden pengerusakan oleh kelompok orang tidak bertanggung jawab. Seperti pada Maret 2020, tower Project B2 dengan ketinggian 62 meter mengalami insiden roboh dan terbakar.

Perusakan tower Palapa Ring Timur. (dok. PT Palapa Timur Telematika)

Kejadian ini mengakibatkan kerusaan pada semua perangkat tower seperti radio microwave outdoor termasuk antena, ODU, kabel dan aksesoris. Selain itu, Leg tower juga ditemukan rusak dengan bekas gergaji pada kedua sisi, solar panel dan win turbin dibongkar, serta genset dan perangkat radio microwave indoor dibakar.

Pembakaran juga terjadi pada NOC Kigamani saat malam tahun baru 2021. Kejadian diduga terjadi akibat protes warga terhadap pembubaran kerumunan oleh keamanan dengan membakar terpal di toko bangunan yang terletak di samping NOC Kigamani.

Selain terbakarnya NOC Kigamani, kejadian protes pembubaran kerumunan tahun baru 2021 juga mengakibatkan jatuhnya dua korban dari anggota TNI yang sedang berjaga di sekitar NOC Kigamani. Dua anggota TNI tersebut mengalami luka akibat panah yang menyasar ke lengan dan hidung mereka.

Herald Napitupulu selaku Project Manager PT. Palapa Timur Telematika mengatakan, "PTT sebenarnya telah melakukan usaha-usaha yang signifikan untuk menjaga keamanan aset dan infrastruktur. Kami memasang CCTV untuk pengawasan, pagar listrik, serta membangun pos TNI di area itu. Cuma bagaimanapun lokasi titik site terletak di wilayah pegunungan tinggi yang sulit dijangkau oleh kendaraan darat serta jarak tempuh yang jauh dan tidak berada di lingkungan pemukiman warga, membuat kami hanya dapat melakukan patroli secara berkala. Kami menyesalkan aksi seperti ini karena begitu banyak masyarakat yang dirugikan. Saat ini memang sedang terjadi proses mediasi baik dengan TNI-Polri, pemimpin masyarakat setempat, serta stakeholder lainnya. Proses pemulihan sedang berjalan dan kami sangat terbuka atas masukan serta permintaan informasi dari masyarakat mengenai kejadian ini."

Dengan berbagai aksi vandalisme yang terjadi pada proyek Palapa Ring Timur sepanjang tahun 2020 hingga 2021, PTT perlu membangun kembali setiap tower yang dibakar oleh pihak tersebut. Letak tower yang berada di pegunungan dengan ketinggian 3000 hingga 4000 mdpl serta cuaca yang ekstrim membuat distribusi materi untuk proses pemulihan tower membutuhkan upaya ekstra.

Pihak Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo dan PTT juga terus melakukan upaya penyelidikan motif terhadap kelompok-kelompok yang terlibat dalam aksi pengerusakan dan pembakaran pada proyek Palapa Ring Timur ini. Letak aset dan fasilitas PTT yang berada zona merah, membuat proyek Palapa Ring Timur menjadi rawan terhadap aksi vandalisme.

Perusakan tower Palapa Ring Timur. (dok. PT Palapa Timur Telematika)

 

Langkah mitigasi pun dilakukan pihak PTT untuk menjaga keberlangsungan proyek Palapa Ring Timur seperti pemasangan CCTV dan pemasangan pagar yang dialiri listrik pada beberapa titik diharapkan dapat mempercepat proses identifikasi pelaku, juga membuat jera pelaku aksi vandalisme kedepannya. Pihak PTT juga membuka pembicaraan dengan tokoh daerah setempat, kepala suku, kepala distrik, hingga pemerintah daerah dan TNI-Polri untuk menyelesaikan masalah vandalisme ini bersama.

Widodo Yuli Prasetyo selaku GM Operation PT. Palapa Timur Telematika mengatakan, "Terjadinya aksi vandalisme pada proyek Palapa Ring Timur menyebabkan jaringan pada wilayah sekitar mengalami penurunan. Selain itu, Pemerintah dan PTT sedang melakukan proses pemulihan terhadap tower yang rusak. Namun, dipastikan akan memakan waktu serta mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk bahan dan material, biaya transportasi logistik pun diharapkan yang tercepat sehingga tidak murah, serta tambahan biaya pekerja. Ini belum lagi kalau menghitung kerugian yang diakibatkan kehilangan pendapatan selama beberapa waktu kedepan."

"PTT mengharapkan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak seperti tokoh masyarakat hingga pemerintah untuk keberlangsungan proyek Palapa Ring Timur, terlebih saat proses perbaikan dan pemeliharaan berlangsung," lanjut Widodo.

Melalui langkah mitigasi dan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk tokoh masyarakat dan perintah, diharapkan aksi vandalisme tidak terulang kembali. PT Palapa Timur Telematika berharap masyarakat Papua dapat mengerti bahwa pembangunan Palapa Ring Timur ditunjukan untuk memberikan fasilitas dan membantu masyarakat setempat, untuk menghapuskan kesenjangan internet di Indonesia.

BACA SELANJUTNYA

Geger Circle Stone di Tasikmalaya Disebut Bisa Beri Akses Internet Tanpa Kuota, Benarkah?