Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Media sosial Twitter mengumumkan jika mereka telah mulai uji coba pesan suara untuk Direct Message atau DM. Fitur eksperimental sekarang tersedia untuk pengguna di tiga negara, yakni India, Brasil, dan Jepang.
"India adalah pasar prioritas untuk Twitter dan itulah sebabnya kami terus menguji fitur baru dan belajar dari pengalaman orang-orang tentang layanan di sini," tulis Manish Maheshwari, Managing Director, Twitter India, dilansir laman Android Police, Kamis (18/2/2021).
Pihaknya menyambut baik dengan membawa fitur baru Twitter ini.
"Kami sangat senang dapat membawa pesan suara dalam percobaan DM ke negara tersebut dan memberikan cara baru kepada orang-orang untuk mengekspresikan diri mereka dan membantu mereka terhubung melalui nuansa, emosi, dan empati yang dibangun dengan mendengarkan suara seseorang," katanya.
Baca Juga
-
Nekat Tinggal di Kondisi Kamar Jorok, Gadis Cantik Ini Bikin Netizen Risih
-
Terpopuler: Kaesang Keluar dari Aerowolf dan Foto Jadul Siswa Belanda
-
Hadiah Ulang Tahun Bocah Ini Bikin Melongo, Netizen: Keras Sedari Kecil Nak
-
Bikin Thread Viral Jualan Kue Ibunya di Twitter, Netizen Cium Kejanggalan
-
Wow! CEO Twitter Gandeng Jay-Z untuk Investasi Bitcoin
Untuk mengirim pesan suara ke seseorang di Twitter, kamu harus terlebih dahulu mengetuk percakapan yang ada atau memulai percakapan baru.
Selanjutnya, ketuk ikon rekaman suara untuk mulai merekam pesan Anda. Setelah selesai, ketuk sekali lagi untuk berhenti merekam.
Kamu juga akan dapat mendengarkan pesan sebelum menekan kirim. Meskipun saat ini hanya dapat mengirim DM suara melalui aplikasi Twitter di perangkat Android dan iOS, kamu dapat mendengarkannya bahkan saat menggunakan Twitter di browser web.
Voice DMs (pesan suara) bisa berdurasi hingga 140 detik, seperti tweet suara, yang saat ini terbatas pada iOS. Seperti yang dikonfirmasi Twitter pada September tahun lalu, tweet suara akan tersedia di Android dan web tahun ini. (Suara.com/Dythia Novianty)
Terkini
- Intel Dorong Pengembangan AI untuk Enterprise dengan Gaudi 3
- Dukung QRIS dan BI Fast, Bank Saqu Ikut Meramaikan JakCloth Ramadan 2024
- Melalui Transformasi Digital, PointStar Mendukung Upaya Pemerintah Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi 2024
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
Berita Terkait
-
Sambut Twitter 2.0, Musk Matikan Fitur Moments
-
Panas, Meta Siapkan Pesaing untuk Tandingi Twitter
-
Tak Cuma Sama Apple, Kegaduhan di Twitter Kini Mengundang Campur Tangan Pemerintah AS
-
Pantas Saja Ramai Tagar #RIPTwitter, Ternyata Ini yang Terjadi di Kantornya
-
Sempat Kena Take Down, Centang Abu-Abu pada Twitter Kini Sudah Bisa Lagi
-
Usai Beli Twitter, Elon Musk Malah Dipantau Joe Biden: Jadi Ancaman Amerika Serikat?
-
Fitur Centang Abu-Abu Twitter Batal Dirilis, Sebabnya Picu Tanda Tanya
-
Biar Tak Sembarang Orang Mengklaim Diri Jadi Tokoh Penting dengan Centang Biru, Begini Solusi dari Twitter
-
Finansial Twitter Terpukul, Elon Musk: Mereka Mencoba Menghancurkan Kebebasan Berbicara
-
Centang Biru Bisa Dibeli, Pengguna Twitter yang Pura-Pura Jadi Tokoh Bakal Kena Blokir, Kecuali Parodi