Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Hitekno.com - Pandemi yang melanda saat ini menimbulkan banyak kesulitan tersendiri, bahkan untuk para fresh graduates dalam mendapatkan pekerjaan. Tren online juga diikuti pada perekrutan tenaga kerja, yakni dengan Online Hiring.
Bagaimana angkatan kerja baru atau fresh graduates dalam menghadapi perekrutan dengan model seperti ini? Apa saja yang harus dipersiapkan tentu saja berbeda dari sebelumnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan ada sekitar 2,36 juta angkatan kerja baru yang tidak terserap di tahun 2020. Dari angkatan ini, terdapat berbagai macam jenjang, baik dari sekolah menengah hingga sarjana. Jumlah ini diprediksi makin bertambah selama pandemi.
Keterbatasan lapangan pekerjaan juga merupakan dampak ekonomi yang dialami oleh beberapa perusahaan terdampak pandemi. Sektor pariwisata, jasa, dan UKM yang semula menjadi tulang punggung perekonomian nasional harus terpuruk akibat pandemi.
Baca Juga
Rheinjani Dora, Head of People and Office Operation di Niagahoster, mendorong perusahaan terus mencari inisiatif baru untuk menyerap tenaga kerja, terutama fresh graduates, antara lain dengan membuka program magang dan memfasilitasinya adanya bursa kerja online bagi para pencari kerja.
Adapun proses rekrutmen di masa pandemi harus beradaptasi, antara lain dengan memanfaatkan platform digital. Dengan penggunaan video conference, email, dan platform digital lainnya, diharapkan para pencari kerja pun dapat terbantu dan terfasilitasi.
Beralih Ke Online Hiring
Survei dari perusahaan konsultansi manajemen, Gartner Inc., ke 334 pemimpin HR pada bulan April 2020 menemukan bahwa 86% perusahaan menggunakan teknologi untuk mewawancarai kandidat karena pandemi. Keterbatasan mobilitas mendorong banyak perusahaan menggunakan teknologi untuk berkomunikasi, termasuk dengan calon kandidat.
"Seperti saat ini, Niagahoster 100% menerapkan proses online hiring. Job Fair juga dilakukan secara daring melalui program One Day Hiring bekerja sama dengan beberapa kampus di Indonesia." ungkap Dora.
Selain mempertimbangkan faktor keamanan dan efisiensi, Dora mengatakan online hiring memiliki manfaat lain, seperti membuka peluang bagi talenta di daerah dan luar Jawa untuk turut berpartisipasi. Ditunjang dengan kebijakan remote working di beberapa perusahaan, kandidat yang sudah diterima tetap dapat bekerja dari rumah.
Persiapan Mental hingga Teknis
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat, hingga Juli 2020 ada lebih dari 6,4 juta pekerja yang di-PHK ataupun dirumahkan. Angka ini berpengaruh pada meningkatnya jumlah pengangguran terbuka akibat pandemi. Lulusan baru dan angkatan kerja "diadu" untuk mendapatkan pekerjaan impian.
Seorang mahasiswi lulusan baru politeknik negeri di Jakarta, Liviana mengungkapkan, dirinya merasakan ketatnya persaingan bursa kerja di masa pandemi.
"Saya lulus dari jurusan Event Management (manajemen acara). Di masa pandemi ini, sangat sulit mencari lowongan yang sesuai dengan bidang studi yang saya geluti. (Jika ada) Saya harus bersaing dengan orang-orang yang profesional dan punya pengalaman kerja." keluh Liviana.
Data dari Jobvite menyebutkan, 84% rekruter beradaptasi dengan proses rekrutmen secara online. 58% diantaranya menggunakan media sosial seperti LinkedIn, Facebook, dan Instagram untuk terkoneksi dengan calon kandidat. Dora mengatakan, perlu untuk memperkuat online presence atau kehadiran digital, agar calon kandidat menarik perhatian para rekruter.
"Ada baiknya para talenta aktif memasang CV di berbagai macam platform online. Selain itu, manfaatkan media sosial dan blog untuk membangun portofolio digital." kata Dora.
Meskipun dilakukan secara online, persiapan dari sisi mental dan kesiapan interview tetaplah sama. Para kandidat perlu menguasai lingkup pekerjaan yang dituju, serta memiliki pengetahuan yang cukup tentang perusahaan yang didaftar. Selain itu, koneksi dan jaringan internet menjadi faktor esensial untuk mendukung kelancaran proses rekrutmen di masa pandemi.
"Persiapan mental dan teknis sama-sama penting. Di masa new normal, pengetahuan dan keterampilan di bidang teknologi menjadi hal yang wajib dikuasai." ujar Dora.
Terkini
- Grab Dapatkan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU RI
- Universitas Indonesia dan Yandex Gelar Seminar AI yang Komprehensif
- Kolaborasi Huawei dan Telkomsel, Hadirkan Modem Orbit Star H2 dengan Paket Kuota FantaSix 150 GB
- Yandex, Kominfo, dan ITB Bahas Pengembangan AI yang Aman dan Beretika
- Aplikasi Merchant BCA Resmi Diluncurkan untuk Pelaku Usaha, Apa Kelebihannya?
- CCTV Tak Cukup Jadi Bukti Kejahatan? Cek Tips Sistem Keamanan Terintegrasi dari Nawakara
- Update Software Samsung Galaxy S24 Series, Hadirkan Pengalaman Display Vivid yang Makin Optimal
- Nuon Optimistis Dorong Transformasi Digital Melalui Inovasi di Industri Hiburan
- Google Resmi Ganti Bard Menjadi Gemini, Ini Tujuannya
- Kolaborasi Plan Indonesia dan Microsoft, Luncurkan Program AI TEACH for Indonesia
Berita Terkait
-
5 Tips Jitu Belanja POCO C65 Aman dan Nyaman di Toko Online
-
ESO 2024 Global Reveal, The Elder Scrolls Online: Gold Road Resmi Diumumkan
-
Bagaimana Cara Mengedit Video Seperti Profesional dengan CapCut Creative Suite?
-
Amankan Top Level Domain Website untuk Bisnis
-
Mengenal berbagai genre game online fantasi, simak selengkapnya!
-
College Brawl, Game Mobile Genre Fighting Yang Harus Dicoba
-
Cara Pindah KK secara Online dan Offline, Siapkan Berkas Berikut
-
Bagaimana Meningkatkan Skill SEO Lewat Praktik Website dan Kemampuan Analisis
-
3 Cara Membuat Kolase Foto Online, Mudah Tanpa Aplikasi Tambahan
-
Tutorial Bikin NPWP Online Tanpa Perlu ke Kantor Pajak