Sabtu, 20 April 2024
Agung Pratnyawan : Kamis, 27 Mei 2021 | 15:58 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Sempat beredar SMS blast yang tersebar ke masyarakat berisi peringata tsunami yang ternyata palsu dan tidak benar. Menanggapi ha ini, BMKG dan Kominfo akan melakukan investigasi terkait penyebab kesalahan sistem yang terjadi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sendiri telah menyampaikan melalui siaran pers resminya yang menyatakan sms tersebut tidaklah benar.

Dan kini bersama Kominfo mengadakan investigasi kenapa bisa beredar SMS peringatan palsu tesebut.

"Saat ini BMKG bersama Kementerian Kominfo sedang melakukan penelusuran dan investigasi lebih mendalam terhadap penyebab kesalahan sistem SMS hingga tersebar informasi gempa berpotensi tsunami," kata BMKG dalam siaran pers, Kamis (27/5/2021).

Selain itu, BMKG menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar. Sebab, telah terjadi kesalahan pada sistem pengiriman informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami yang tersebar melalui kanal SMS.

Kepala BMKG Dwi Korita Karnawati dalam konfrensi pers virtual terkait gempabumi di Nias Barat, Sumatera Utara, Jumat (14/5/2021). [Bidik layar]

"Informasi yang tersebar tersebut juga bukan merupakan prediksi gempa yang akan terjadi dalam waktu dekat. Sebab hingga saat ini belum ada satu pun teknologi di dunia yang mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan, di mana, dan berapa besar kekuatan gempa akan terjadi," tambah BMKG.

Lebih lanjut, masyarakat tetap diimbau agar tetap tenang karena hasil monitoring BMKG saat ini tidak terjadi gempa berkekuatan M8,5 di wilayah Indonesia. Sehingga secara institusi BMKG tidak mengeluarkan Peringatan Dini Tsunami.

"Masyarakat agar tetap mengupdate informasi BMKG melalui saluran resmi seperti website, saluran komunikasi infobmkg berbasis media sosial, Call Center 196, maupun kantor BMKG terdekat," jelas BMKG.

Sebelumnya diwartakan bahwa SMS atas nama BMKG telah dikirim ke sejumlah besar orang pada Kamis (27/5/2021). Isi SMS itu mengatakan bahwa telah terjadi gempa bermagnitudo 8.5 yang berpotensi memicu tsunami di NTT, NTB, Bali, dan Jawa. Belakangan BMKG mengatakan tidak pernah mengirim SMS tersebut.

Dan kini diketahui SMS blast yang mengatasnamakan BMKG tersebut tidaklah benar. Hingga dilakukan investigasi bersama Kominfo. (Suara.com/ Dicky Prastya).

BACA SELANJUTNYA

Mahfud MD Izinkan Kejagung Usut Kasus Korupsi BTS di Kantor Kominfo