Kamis, 25 April 2024
Dinar Surya Oktarini : Selasa, 01 Juni 2021 | 18:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Hitekno.com - Puing-puing sampah di luar angkasa menghantam dan merusak beberapa bagian dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). 

Sampah luar angkasa tersebut merusak lengan robotik Canadam2 sepanjang 18 meter. 

Instrumen tersebut masih beroperasi, tetapi puing menembus lapisan termal dan merusak bagian di bawahnya.

Kejadian ini adalah pengingat serius bahwa masalah sampah luar angkasa di orbit rendah Bumi adalah sesuatu yang berbahaya.

Puing yang menabrak lengan robotik tersebut sulit dilacak karena terlalu kecil.

Saat ini, lebih dari dari 23.000 keping sampah telah dilacak di orbit rendah Bumi untuk membantu satelit dan ISS menghindari tabrakan, tetapi semua puing itu seukuran softball atau lebih besar.

Sampah dengan ukuran di bawah itu terlalu sulit untuk dilacak dan meskipun lebih kecil.

Robotik Canadarm2. [CSA]

Puing masih dapat bergerak dengan kecepatan yang bisa menyebabkan kerusakan signifikan, termasuk menembus pelat logam.

Canadarm2 atau secara resmi dikenal Space Station Remote Manipulator System (SSRMS), dirancang Badan Antariksa Kanada (CSA) dan telah menjadi perlengkapan di stasiun luar angkasa selama 20 tahun.

Lengan robotik ini terbuat dari titanium dan dapat membantu melakukan manuver objek di luar ISS, termasuk angkutan kargo, dan melakukan pemeliharaan stasiun.

Tidak jelas kapan tabrakan tersebut terjadi. Kerusakan pertama kali diketahui pada 12 Mei ketika dilakukan pemeriksaan rutin.

"Meskipun terkena dampak, analisis menunjukkan bahwa kinerja lengan tidak terpengaruh. Canadarm2 akan terus menjalankan operasi yang direncanakan," tulis CSA dalam unggahan blog, dikutip dari Science Alert, Selasa (1/6/2021).

Meski ISS saat ini beruntung, tetapi masalah sampah luar angkasa tampaknya akan meningkat.

Tahun lalu, ISS harus melakukan manuver darurat tiga kali untuk menghindari tabrakan dengan puing-puing luar angkasa di ketinggian sekitar 400 kilometer.

Ilustrasi sampah luar angkasa. [Shutterstock]

Sejak peluncuran Sputnik 1 pada 1957, puing-puing luar angkasa telah menumpuk.

Beberapa laporan dari Badan Antariksa Eropa, diperkirakan 130 juta fragmen bahan antropogenik yang lebih kecil dari satu milimeter mengorbit Bumi untuk saat ini. (Suara.com/LIntang Siltya Utami)

BACA SELANJUTNYA

Arab Saudi Akan Kirim Perempuan ke Luar Angkasa pada 2023